Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Temuan Gading di Bangkai Kapal Ungkap Kepunahan Gajah Abad 16

Kompas.com - 18/12/2020, 16:28 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum,
Aditya Jaya Iswara

Tim Redaksi

Sumber Gizmodo

WINDHOEK, KOMPAS.com - Temuan gading gajah di ruang kargo kapal karam Portugis, disebut memberikan wawasan baru tentang perdagangan gading abad 16 dan gajah Afrika yang hilang.

Benda-benda itu ditemukan oleh para pekerja di sebuah perusahaan tambang berlian pada 2008.

Mereka secara tidak sengaja menemukan kapal bernama Bom Jesus saat membuldozer sebuah pantai di Namibia. Kapal dagang Portugis itu dilaporkan menghilang pada 1533.

Kapal tersebut berisi emas, perak, timah, gading, dan 19.958 kg tembaga ingot, tapi kemudian tenggelam saat dalam perjalanan ke India.

Selama berabad-abad, batangan tembaga berat itu mendorong kapal masuk ke dasar laut. Kapal dan isinya tenggelam di air dingin sepanjang pantai barat daya Afrika.

Kondisi itu secara tidak langsung menjadi tempat ideal untuk pengawetan.

Baca juga: Dilaporkan Hampir Punah, Harimau Hitam di India Akhirnya Muncul

Ada lebih dari 100 gading gajah yang berhasil ditarik dari ruang kargo kapal tersebut. Temuan ini merupakan penemuan arkeologi gading gajah Afrika terbesar yang pernah ditemukan.

Melansir Gizmodo pada Jumat (18/12/2020), penelitian baru yang diterbitkan di Current Biology memberikan analisis rinci tentang gading-gading ini.

Penelitian mengungkapkan spesies dan kelompok keluarga gajah yang menjadi sasaran perburuan gading ini, termasuk dengan lokasi geografis dan habitat gajah tersebut.

Diketahui bahwa kawanan gajah dengan jenis berbeda berkeliaran di Afrika Barat pada saat itu. Namun sebagian besar dari jenis ini sudah hilang sekarang.

Penelitian ini juga memberikan pemahaman tambahan soal perdagangan gading lintas benua pada awal abad 16.

Studi yang cukup inovatif ini ditulis bersama oleh ahli genetika Alida de Flamingh dari Universitas Illinois di Urbana-Champaign. Ada juga arkeolog, sejarawan, paleogenetik, dan spesialis isotop untuk memahami temuan luar biasa ini.

Baca juga: Habitatnya Tergerus, Platipus Spesies Asli Australia Terancam Punah

“Studi baru ini memberikan kerangka penelitian tambahan untuk memeriksa koleksi besar gading bersejarah dan arkeologi untuk museum di seluruh dunia," jelas Flamingh.

“Sebagai contoh, metode yang digunakan dalam studi baru sekarang dapat digunakan untuk menyelidiki kargo gading yang dilaporkan ditemukan di Laut Mediterania dan Atlantik, Pasifik, dan Samudra Hindia," katanya.

Menurutnya, studi historis dan arkeologi tentang gading membuka wawasan terkait relasi manusia dan hewan selama ribuan tahun.

Ini dapat mengungkapkan pola interaksi dan pertukaran antara orang-orang yang hidup terpisah dengan lautan dulu.

Tim ini termasuk peneliti dari Universitas Oxford dan Universitas Cape Town. Mereka berhasil melakukan analisis DNA pada 44 gading yang ditarik dari Bom Jesus. Analisis isotop juga dilakukan pada 97 gading.

Baca juga: Efek Pemanasan Global, Beruang Kutub Terancam Punah pada 2100

Analisis genetik memungkinkan mereka mengidentifikasi spesies dan kelompok haplog (kelompok keluarga dengan tanda genetik yang berbeda).

Sementara isotop memungkinkan mereka menunjukkan dengan tepat di mana gajah-gajah ini tinggal di Afrika.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa gading di atas Bom Jesus secara eksklusif bersumber dari gajah hutan Afrika.

“Gajah hutan purba ini dibunuh untuk diambil gadingnya di Afrika Barat, tapi bukan di Afrika Tengah. Temuan ini konsisten dengan sejarah pendirian pusat perdagangan Portugis di sepanjang pantai Afrika Barat selama periode sejarah ini,” ujar ahli genetika dalam penelitian itu.

Dari 17 DNA mitokondria yang diidentifikasi, hanya empat yang masih dapat ditemukan pada gajah hidup. Para peneliti menduga, garis keturunan yang hilang kemungkinan besar akibat perburuan yang berlebihan dan hilangnya habitat.

Gajah-gajah ini hidup di lingkungan hutan campuran. Mereka akan berpindah dari kawasan hutan ke sabana menyesuaikan musim atau ketersediaan air.

Baca juga: Rafiki, Gorila Terkenal yang Terancam Punah, Mati Ditombak oleh Pemburu

Karakteristik isotop gading kapal karam memberikan hasil yang mengejutkan. Meskipun ini adalah gajah hutan Afrika, mereka tidak hidup di hutan tropis lembab yang berada di sebagian besar pantai Afrika Barat pada abad 16.

Mereka tinggal di habitat campuran, yang merupakan tipe habitat di dekat pos perdagangan utama Afrika Barat.

Menurut Flamingh, sebelum analisis ini sebaran gajah hutan di Afrika barat di luar habitat hutan tropis dikaitkan dengan musnahnya gajah sabana di Afrika Barat pada abad 19 dan 20.

Sementara kombinasi DNA dan isotop membuktikan bahwa penggunaan habitat sabana oleh gajah hutan di Afrika Barat mengawali kemusnahan gajah sabana. Itu terjadi setidaknya sejak abad 16,” tambahnya.

Baca juga: Ramai di Twitter, Bagaimana Sosok Patih Gajah Mada?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Senator AS Apresiasi Sikap Biden Tak Jadi Kirim Bom Seberat 907 Kg untuk Israel

Senator AS Apresiasi Sikap Biden Tak Jadi Kirim Bom Seberat 907 Kg untuk Israel

Global
Untuk Pertama Kalinya, Pejabat Militer Pentagon Mundur karena Perang Gaza

Untuk Pertama Kalinya, Pejabat Militer Pentagon Mundur karena Perang Gaza

Global
Jutaan Migran Tak Bisa Memilih dalam Pemilu Terbesar di Dunia

Jutaan Migran Tak Bisa Memilih dalam Pemilu Terbesar di Dunia

Internasional
Pesawat Tempur Israel Mengebom Kamp Pengungsi Nuseirat, 14 Tewas Termasuk Anak-anak

Pesawat Tempur Israel Mengebom Kamp Pengungsi Nuseirat, 14 Tewas Termasuk Anak-anak

Global
AS Tak Percaya Terjadi Genosida di Gaza

AS Tak Percaya Terjadi Genosida di Gaza

Global
AS Hancurkan Sebagian Jembatan Baltimore yang Ambruk untuk Bebaskan Kapal Terjebak

AS Hancurkan Sebagian Jembatan Baltimore yang Ambruk untuk Bebaskan Kapal Terjebak

Global
Pedemo Israel Cegat Truk Bantuan ke Gaza, Banting Makanan sampai Berserakan

Pedemo Israel Cegat Truk Bantuan ke Gaza, Banting Makanan sampai Berserakan

Global
[POPULER GLOBAL] Lampu Lalin Unta | Thailand SIta 1 Ton Meth Kristal

[POPULER GLOBAL] Lampu Lalin Unta | Thailand SIta 1 Ton Meth Kristal

Global
Rangkuman Hari Ke-810 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran 30 Kota | Apartemen Roboh

Rangkuman Hari Ke-810 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran 30 Kota | Apartemen Roboh

Global
Ukraina Serang Fasilitas Energi Rusia Dekat Perbatasan

Ukraina Serang Fasilitas Energi Rusia Dekat Perbatasan

Global
Kampanye Keselamatan Lalu Lintas, Perancis Gaungkan Slogan 'Berkendaralah Seperti Perempuan'

Kampanye Keselamatan Lalu Lintas, Perancis Gaungkan Slogan "Berkendaralah Seperti Perempuan"

Global
Rusia Gempur 30 Kota dan Desa di Ukraina, 5.762 Orang Mengungsi

Rusia Gempur 30 Kota dan Desa di Ukraina, 5.762 Orang Mengungsi

Global
Demonstrasi Pro-Palestina di Kampus-Kampus AS Bergulir ke Acara Wisuda

Demonstrasi Pro-Palestina di Kampus-Kampus AS Bergulir ke Acara Wisuda

Global
Afghanistan Kembali Dilanda Banjir Bandang, Korban Tewas 300 Lebih

Afghanistan Kembali Dilanda Banjir Bandang, Korban Tewas 300 Lebih

Global
Nasib Migran dan Pengungsi Afrika Sub-Sahara yang Terjebak di Tunisia

Nasib Migran dan Pengungsi Afrika Sub-Sahara yang Terjebak di Tunisia

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com