"Mereka adalah orang-orang yang membawa industri animasi Jepang di pundak mereka," kata presiden Kyoto Animation, Hideaki Hatta kepada wartawan saat itu.
"Ini memilukan. Perhiasan Jepang hilang," ujar Hideaki.
Aoba hampir meninggal karena luka yang dideritanya dalam serangan itu, kata seorang dokter yang merawatnya kepada surat kabar Kyoto Shimbun baru-baru ini.
Dia membutuhkan 12 operasi untuk menerapkan cangkok kulit, kata dokter, dan rumah sakit memilih untuk menggunakan kulit Aoba sendiri daripada bank cangkok "untuk menghindari kekurangan kulit untuk korban (nya)".
Aoba sadar kembali beberapa pekan setelah kejadian dan tampaknya menangis lega, setelah menjalani prosedur yang memulihkan kemampuannya untuk berbicara.
Kyoto Animation, yang dikenal oleh para penggemarnya sebagai KyoAni, terkenal baik di dalam negeri maupun internasional, karena perannya dalam memproduksi serial anime TV populer termasuk "The Melancholy of Haruhi Suzumiya" dan "K-ON!"
Baca juga: 39 Tahun Hidup Bersama Buaya, Pria Ini Jadi Selebritas Lokal di Jepang
Ketika banyak studio animasi berbasis di Tokyo, perusahaan tersebut dikabarkan sangat ingin tinggal di kota kuno Kyoto, Jepang.
Karyanya sering menampilkan sesuatu yang digambarkan sebagai "kualitas KyoAni" oleh penggemar yang antusias.
Kejahatan dan insiden dengan banyak korban sangat jarang terjadi di Jepang, yang memiliki undang-undang kontrol senjata yang ketat.
Pembakaran dengan sengaja dianggap pelanggaran yang sangat serius di Jepang, di mana banyak bangunan terbuat dari kayu dan sangat rawan kebakaran.
Sebuah serangan pembakaran pada 2008 di sebuah toko video di Osaka menewaskan 16 orang, dan penyerang sekarang berada dalam hukuman mati.
Jepang adalah salah satu dari sedikit negara maju yang mempertahankan hukuman mati, dengan lebih dari 100 orang dijatuhi hukuman mati, dan dukungan untuk itu tetap tinggi.
Namun, biasanya jaraknya bertahun-tahun antara hukuman dan eksekusi, yang di Jepang selalu dilakukan dengan cara digantung.
Baca juga: Jepang Akan Danai Perjodohan Pakai AI demi Tingkatkan Angka Kelahiran Mulai 2021
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.