Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Para Peneliti Vaksin Covid-19 Jadi Sasaran Serangan Siber

Kompas.com - 15/12/2020, 18:10 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Editor

FireEye menyebut kelompok pertama sebagai Advanced Persistent Ancaman (APT) dan memberi mereka nomor identifikai.

Sedangkan kelompok lain, yang sering menangani kejahatan terorganisir, disebut kelompok FIN.

Perusahaan keamanan siber lainnya memiliki sistem penamaan berbeda. Crowdstrike misalnya, menamai kelompok APT sesuai nama hewan di negara tersebut.

Misalnya, ada APT yang dinamai Maverick Panda terkait dengan China, Fancy Bear merujuk ke Rusia, serta Charming Kitten untuk APT dari Iran.

Baca juga: Negara-negara Kaya Timbun Vaksin Covid-19, Bagaimana Nasib Negara Miskin?

Akibatnya, satu grup APT bisa memiliki beberapa julukan. FireEye menyebut Fancy Bear sebagai APT28, sedangkan perusahaan keamanan siber lainnya menyebut kelompok peretas itu sebagai Pawn Storm atau Strontium.

Meskipun telah diberi nama, namun tidak banyak yang diketahui tentang mereka. Negara yang mendukung APT juga dengan mudah menyangkal.

Selama satu dekade terakhir, kelompok APT dalam permainan kucing dan tikus dengan pihak berwenang di negara sasaran.

Terkadang, kelompok APT ini juga melakukan kesalahan.

"Kami mendapatkan informasi tentang dari mana mereka beroperasi. Kadang menunjuk ke gedung-gedung pemerintah dan kadang alamat rumah," kata Wellsmore.

Baca juga: Presiden Brasil Dorong Ketidakpercayaan Rakyatnya terhadap Vaksin Covid-19

Membongkar kelompok APT1

Pada 2013, Mandiant, sebuah perusahaan yang sekarang dimiliki oleh FireEye, menerbitkan laporan yang menjelaskan secara rinci cara kerja salah satu grup APT.

Namanya Unit 61938, yang telah lama dicurigai bekerja atas nama pemerintah China. Tapi selalu dibantah.

Melalui analisis forensik, Mandiant melacak lokasi Unit 61938 ke gedung perkantoran yang tak mencolok di Kota Datong, Propinsi Shanxi. Gedung itu diketahui sebagai milik tentara China.

Yang mengejutkan adalah skala operasi Unit 61938. Gedung 12 lantai itu secara khusus memasang infrastruktur komunikasi serat optik dengan ratusan atau mungkin ribuan staf.

Laporan ini bahkan menyebutkan dan menerbitkan foto tiga anggota terkenal Unit 61938: peretas dengan nama UglyGorilla, dota, dan SuperHard.

Baca juga: Muncul Rumor Trump Paksa Kepala BPOM-nya AS Setujui Vaksin Pfizer

Tujuh tahun kemudian, Mandiant membongkar lebih dari 40 grup APT, sebagian besar terkait dengan China, Rusia, Iran, Korea Utara, dan Vietnam.

Menurut Wellsmore, banyak kelompok APT kini menarget para peneliti vaksin Covid-19.

Di antaranya grup APT32 dari Vietnam. Mereka dikenal juga sebagai OceanLotusGroup, yang pada awal 2020 berusaha meretas Kementerian Manajemen Darurat China untuk mendapatkan informasi tentang epidemi di Wuhan.

Kelompok lain yang dituduh menarget peneliti vaksin Covid-19 yaitu Fancy Bear (APT28) dan Cozy Bear (APT29).

Fancy Bear pernah dituduh meretas komputer Partai Demokrat AS menjelang pemilihan presiden tahun 2016.

Sementara dari Korea Utara ada grup dikenal sebagai Hidden Cobra, Lazarus atau APT38.

Baca juga: Vaksin Corona Pfizer Besok Disuntik di AS, Begini Proses Distribusinya...

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com