Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[KALEIDOSKOP 2020] Mahathir dan Saga Politik Malaysia yang Tiada Akhir

Kompas.com - 15/12/2020, 12:00 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

PUTRAJAYA, KOMPAS.com - Tak ada angin tak ada hujan, Mahathir Mohamad tiba-tiba melayangkan surat pengunduran diri sebagai Perdana Menteri Malaysia pada Senin (24/2/2020) pukul 13.00 waktu setempat.

Pengunduran diri Mahathir tidak diduga sama sekali karena tidak ada indikasi politisi berjuluk Dr M itu lengser.

Pekan sebelumnya dia mengatakan, akan melanjutkan kekuasaannya hingga Malaysia menjadi tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asia Pacific Economic Cooperation (APEC) pada November 2020.

Baca juga: Disebut Biang Kerok Krisis Politik Malaysia, Ini Jawaban Mahathir

Dilantik pada 10 Mei 2018, Mahathir yang sempat memegang predikat pemimpin tertua di dunia menjabat selama 1 tahun 290 hari sebelum memutuskan mundur, yang artinya menjadi PM tersingkat Malaysia sepanjang sejarah.

Namun dia juga masih memegang rekor sebagai PM Malaysia dengan masa jabatan terlama, yaitu pada 1981-2003.

Pria kelahiran Alor Setar, Malaysia, itu memutuskan mundur karena dia tidak ingin bekerja sama dengan UMNO (United Malays National Organisation).

Sebagai informasi, UMNO adalah bekas kendaraan politik Mahathir sejak 1946 sampai 2016, sebelum dia mendirikan Partai Pribumi Bersatu Malaysia atau yang kerap disebut Bersatu saja.

Melalui UMNO yang menjadi motor koalisi Barisan Nasional, Mahathir sempat menduduki jabatan sebagai orang nomor satu "Negeri Jiran" pada 1981 sampai 2003.

Namun pada 2016, dia membawa Bersatu bergabung dengan koalisi oposisi, Pakatan Harapan, yang dipimpin mantan musuh politiknya, Anwar Ibrahim.

Baca juga: Dikepung UMNO, Anwar dan Mahathir, Apakah Muhyiddin Bertahan Jadi PM Malaysia?

Secara bersamaan, keduanya mengalahkan Barisan Nasional yang dipimpin mantan Perdana Menteri Najib Razak dalam pemilu Malaysia Mei 2018.

Mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad AFP Mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad
Lengsernya Mahathir secara mendadak kemudian menimbulkan banyak spekulasi tentang siapa penggantinya. Apakah benar dia bakal menyerahkan tampuk kepemimpinan ke Anwar Ibrahim, atau ada sesuatu lain yang diincarnya?

Mahathir memang sempat menjanjikan kekuasaan ke Anwar Ibrahim sebagai suksesornya, tapi selama bertahun-tahun janjinya tak kunjung terwujud.

Anwar pun meradang, tetapi dia menepis tudingan tidak sabaran untuk berkuasa.

"Siapa yang gila untuk terus menjadi PM di usia 90 atau 95 tahun? Itu tak masuk akal. Tak mungkin saya harus menunggu hingga 90," sindir Anwar merujuk pada usia Mahathir.

Baca juga: Dikritik Mahathir Mohamad Tak Sabaran, Ini Sindiran Anwar Ibrahim

Naiknya Muhyiddin dan kegetiran Mahathir

Minggu (1/3/2020), pemimpin Partai Bersatu, Tan Sri Muhyiddin Yassin, diangkat sumpah jabatannya sebagai Perdana Menteri kedelapan untuk mengisi kekosongan yang ditinggalkan Mahathir.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

AS Hancurkan Sebagian Jembatan Baltimore yang Ambruk untuk Bebaskan Kapal Terjebak

AS Hancurkan Sebagian Jembatan Baltimore yang Ambruk untuk Bebaskan Kapal Terjebak

Global
Pedemo Israel Cegat Truk Bantuan ke Gaza, Banting Makanan sampai Berserakan

Pedemo Israel Cegat Truk Bantuan ke Gaza, Banting Makanan sampai Berserakan

Global
[POPULER GLOBAL] Lampu Lalin Unta | Thailand SIta 1 Ton Meth Kristal

[POPULER GLOBAL] Lampu Lalin Unta | Thailand SIta 1 Ton Meth Kristal

Global
Rangkuman Hari Ke-810 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran 30 Kota | Apartemen Roboh

Rangkuman Hari Ke-810 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran 30 Kota | Apartemen Roboh

Global
Ukraina Serang Fasilitas Energi Rusia Dekat Perbatasan

Ukraina Serang Fasilitas Energi Rusia Dekat Perbatasan

Global
Kampanye Keselamatan Lalu Lintas, Perancis Gaungkan Slogan 'Berkendaralah Seperti Perempuan'

Kampanye Keselamatan Lalu Lintas, Perancis Gaungkan Slogan "Berkendaralah Seperti Perempuan"

Global
Rusia Gempur 30 Kota dan Desa di Ukraina, 5.762 Orang Mengungsi

Rusia Gempur 30 Kota dan Desa di Ukraina, 5.762 Orang Mengungsi

Global
Demonstrasi Pro-Palestina di Kampus-Kampus AS Bergulir ke Acara Wisuda

Demonstrasi Pro-Palestina di Kampus-Kampus AS Bergulir ke Acara Wisuda

Global
Afghanistan Kembali Dilanda Banjir Bandang, Korban Tewas 300 Lebih

Afghanistan Kembali Dilanda Banjir Bandang, Korban Tewas 300 Lebih

Global
Nasib Migran dan Pengungsi Afrika Sub-Sahara yang Terjebak di Tunisia

Nasib Migran dan Pengungsi Afrika Sub-Sahara yang Terjebak di Tunisia

Internasional
Hezbollah Klaim Serangan yang Lukai 4 Tentara Israel

Hezbollah Klaim Serangan yang Lukai 4 Tentara Israel

Global
Momen Polisi New York Tak Sengaja Semprotkan Merica ke Muka Sendiri Saat Bubarkan Protes Pro-Palestina

Momen Polisi New York Tak Sengaja Semprotkan Merica ke Muka Sendiri Saat Bubarkan Protes Pro-Palestina

Global
Manusia Pertama Penerima Transplantasi Ginjal Babi, Meninggal

Manusia Pertama Penerima Transplantasi Ginjal Babi, Meninggal

Global
Saat Anak-anak Gaza Tetap Bersemangat Belajar di Tengah Perang yang Menghancurkan...

Saat Anak-anak Gaza Tetap Bersemangat Belajar di Tengah Perang yang Menghancurkan...

Global
9 Mei, Hari Rusia Memperingati Kemenangan Soviet atas Nazi Jerman

9 Mei, Hari Rusia Memperingati Kemenangan Soviet atas Nazi Jerman

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com