Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

45 Senjata Nuklir Korea Utara Jangkau Korsel dan Jepang, AS Masih Aman

Kompas.com - 15/12/2020, 07:47 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Dia mendapatkan perpanjangan undangan tahunan untuk melaporkan penilaiannya terhadap kemampuan nuklir Korea Utara.

Sehingga, ia dapat berkunjung kembali ke fasilitas nuklir negara komunis itu di Yongbyon dan Pyongyang sebanyak 7 kali hingga 2010.

Dia telah membandingkan institut tersebut dengan Laboratorium Nasional Los Alamos di AS, meskipun tidak yakin ketepatannya.

Baca juga: Korea Utara Punya Kamp Karantina Covid-19 Rahasia, 50.000 Orang Dilaporkan Tewas di Sana

Surat Kim Jong Un

Dr Hecker menyayangkan keputusan Trump dalam KTT Hanoi dengan Kim pada Februari 2019, karena Kim Jong-un telah menawarkan untuk menutup "Institut Senjata Nuklir" negaranya yang dalam pembangunan.

Dalam sepucuk surat kepada Trump, tertanggal 6 September 2018, Kim menuliskan penawaran denuklirisasi.

“Kami bersedia untuk mengambil langkah yang berarti lebih lanjut satu per satu secara bertahap, seperti penutupan lengkap Institut Senjata Nuklir atau Distrik Peluncuran Satelit dan penutupan fasilitas produksi bahan nuklir yang tidak dapat diubah," demikian isi suratnya.

Surat itu terungkap dalam "Rage, sebuah buku karya jurnalis Bob Woodward.

Pada KTT 2018 di Singapura, Kim Jong-un telah setuju untuk "bekerja menuju denuklirisasi lengkap Semenanjung Korea".

Namun, Dr Hecker yakin kemajuan itu lenyap karena KTT Hanoi 2019, dan menurutnya "kelompok garis keras" di kubu Trump yang harus disalahkan.

Kepada Express yang dikutip Kompas.com, ia berkata, “Singapura adalah pencapaian yang patut dicatat karena kedua belah pihak setuju untuk melakukan denuklirisasi dan normalisasi secara paralel.

Sayangnya, Hanoi gagal sebagian besar karena kelompok garis keras dalam pemerintahan Trump, yang meyakinkannya bahwa lebih baik dia keluar dari kesepakatan itu. Sebuah kesempatan yang disia-siakan, menurutnya.

Baca juga: Langgar Aturan Covid-19, Seorang Warga Korea Utara Dieksekusi di Depan Umum

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Global
Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Global
Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com