Saleh juga menyebutkan bahwa Komite Anti-korupsi dan Pemulihan Aset Sudan tersebut juga telah memulihkan ribuan hektare tanah dari para pejabat rezim sebelumnya.
Sejak rezim Al-Bashir jatuh pada April 2019, Komite Anti-korupsi dan Pemulihan Aset Sudan secara aktif memulihkan miliaran dollar AS, tanah, dan properti dari para pemimpin rezim sebelumnya.
Baca juga: Protes Kartun Nabi Muhammad, Seniman Sudan Tolak Penghargaan dari Perancis
Bin Laden tinggal di Sudan 1990-an dan merupakan alasan di balik keputusan AS untuk memasukkan Sudan ke dalam daftar hitam negara yang mendukung terorisme.
Mohamed Ismat, pemimpin Pasukan Pembebasan dan Perubahan yang memimpin gerakan rakyat melawan Al-Bashir, membenarkan bahwa selain dana yang disita di negara itu, para pemimpin rezim sebelumnya memiliki sekitar 64 miliar dollar AS (Rp 905 triliun) di bank-bank di luar negeri.
Baca juga: Damai dengan Sudan, Delegasi Israel akan Segera Lakukan Kunjungan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.