Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Narapidana Pemerkosaan Anak Bebas Penjara, Warga Korea Selatan Sambut dengan Lemparan Telur

Kompas.com - 13/12/2020, 17:07 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

SEOUL, KOMPAS.com - Warga Korea Selatan meneriakan hinaan dan melemparkan telur kepada seorang narapidana pemerkosaan anak yang telah bebas dari hukuman 12 tahun penjara di Seoul selatan pada Sabtu (12/12/2020).

Otoritas penegak hukum mengikat Cho Doo-soon yang berusia 69 tahun dengan gelang kaki elektronik dan mengantarnya ke rumahnya di dekat Ansan.

Di sana pihak berwenang telah menambahkan dan meningkatkan kamera keamanan serta berjanji akan memantau sepanjang waktu seorang pria yang masih dipandang penduduk sebagai ancaman bagi komunitas mereka.

Melansir Associated Press pada Sabtu (12/12/2020), Cho dihukum karena menculik dan memperkosa seorang gadis berusia 8 tahun di kamar mandi gereja di Ansan pada 2008 dalam serangan brutal yang membuatnya menderita luka parah dan berkepanjangan.

Kasus tersebut mengejutkan dan membuat ngeri seluruh warga dan memicu curahan simpati publik untuk gadis itu, yang menginspirasi film hit pada 2013 berjudul "Hope".

Baca juga: Investigasi Media AS di Perkebunan Sawit Indonesia-Malaysia: Pemerkosaan dan Pelecehan Lain Marak Menimpa Pekerja Wanita

Sekitar satu juta orang sejak 2017 menandatangani beberapa petisi online kepada presiden yang menentang pembebasan Cho, yang telah ditakuti oleh penduduk di Ansan selama bertahun-tahun.

Puluhan pengunjuk rasa, memegang tanda bertuliskan "Cho Doo-soon pergilah ke neraka" dan meneriakkan slogan-slogan yang menyerukan pengebirian atau eksekusi.

Mereka berkumpul berjam-jam di depan penjara pada Sabtu pagi (12/12/2020) di tengah banyaknya petugas polisi.

Para polisi membubarkan beberapa aksi protes warga yang memblokir sementara jalur ke penjara, yang tampaknya menunda pembebasan Cho sekitar setengah jam.

Demonstran melemparkan telur dan benda lain ke mobil van yang membawa Cho diapit petugas. Mobil polisi meluncur keluar dari gerbang penjara sekitar pukul 06.45.

Baca juga: Reynhard Sinaga, Pelaku Pemerkosaan Terbesar Inggris, Bisa Menghabiskan Hidupnya di Penjara

Cho berambut abu-abu, mengenakan ballcap dan masker wajah putih, kemudian tiba di kantor percobaan di Ansan di tengah rentetan flash kamera saat petugas mendaftarkan alat pelacaknya.

Dia tidak menjawab pertanyaan wartawan apakah dia bertobat, tetapi membungkuk 2 kali sebelum diantar pulang.

Dalam jumpa pers pada Sabtu pagi, petugas Ko Jeong-dae menceritakan tentang Cho yang mengatakan kepada para petugas bahwa dia "melakukan kejahatan yang akan membuat marah dewa dan manusia".

Ungkapan itu menggambarkan kekejaman yang tidak dapat diampuni.

Ko juga mengutip perkataan Cho yang mengatakan dia telah merenungkan kejahatannya dan menawarkan permintaan maaf kepada korban.

Baca juga: Buntut Kasus Pemerkosaan Gadis Dalit, 5 Polisi India Diskors

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Israel Bersumpah Lanjutkan Serangan di Rafah, sebab Gencatan Senjata Tak Pasti

Israel Bersumpah Lanjutkan Serangan di Rafah, sebab Gencatan Senjata Tak Pasti

Global
Taiwan Kembangkan Sistem Satelit Serupa Starlink Milik Elon Musk

Taiwan Kembangkan Sistem Satelit Serupa Starlink Milik Elon Musk

Internasional
[POPULER GLOBAL] Warga Gaza Diperintahkan Mengungsi | Kucing Terjebak Masuk Kardus Paket

[POPULER GLOBAL] Warga Gaza Diperintahkan Mengungsi | Kucing Terjebak Masuk Kardus Paket

Global
Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza, Jeda Perang 7 Bulan

Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza, Jeda Perang 7 Bulan

Global
Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com