Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 03/10/2020, 19:42 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber AFP

NEW DELHI, KOMPAS.com – Lima petugas kepolisian telah diskors karena penanganan mereka terhadap kasus pemerkosaan gadis remaja berusia 19 tahun.

Pemerkosaan tersebut memicu kemarahan di seluruh India dan menimbulkan aksi protes di seluruh negeri selama berhari-hari.

Korban berasal dari kasta Dalit dan insiden keji tersebut berlangsung pada pertengahan September di sebuah desa Negara Bagian Uttar Pradesh, India.

Karena terluka parah, gadis tersebut akhirnya meninggal dunia di rumah sakit New Delhi setelah menjalani perawatan intensif.

Polisi telah menangkap empat pria dari kasta tinggi atas tuduhan pemerkosaan dan pembunuhan secara berkelompok.

Baca juga: Gadis Kasta Dalit Tewas Diperkosa, Aktivis yang Berunjuk Rasa Ditangkap Aparat India

Kendati demikian, polisi menghadapi kritik karena mengkremasi tubuh korban di tengah malam, bahkan dilaporkan menggunakan bensin.

Kremasi tubuh korban bertentangan dengan keinginan keluarga dan aturan agamanya sebagaimana dilansir dari AFP, Sabtu (3/10/2020).

Pada Kamis (1/10/2020), seorang polisi senior memicu kemarahan lebih lanjut setelah mengklaim bahwa laporan forensik dan autopsi menunjukkan bahwa korban tidak diperkosa.

Hal itu bertentangan dengan pernyataan korban, pernyataan ibu korban, dan temuan rumah sakit yang dilaporkan.

Sementara para ahli mengatakan tes forensik dilakukan terlalu lama setelah serangan itu.

Baca juga: Gadis Kasta Dalit Diperkosa dan Dianiaya hingga Lumpuh, Tersangka dari Kasta di Atasnya

Ratusan polisi juga membarikade desa, mencegah keluarga perempuan itu pergi keluar desa.

Barikade tersebut juga dimaksudkan agar wartawan serta politikus oposisi tidak bisa berbicara dengan mereka.

Ponsel keluarga juga dilaporkan telah disita.

Saudara laki-laki korban mengatakan kepada salah satu saluran berita India bahwa keluarga tersebut takut akan nyawa mereka.

Padahal, pengadilan tinggi setempat telah memerintahkan pihak berwenang untuk memberikan perlindungan terhadap keluarga korban.

Baca juga: Terjadi Lagi, dalam Seminggu 2 Gadis Kasta Rendah Tewas Diperkosa di India

Halaman:
Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya

Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Rangkuman Hari Ke-648 Serangan Rusia ke Ukraina: Pertempuran Avdiivka Melambat | Lukashenko ke China

Rangkuman Hari Ke-648 Serangan Rusia ke Ukraina: Pertempuran Avdiivka Melambat | Lukashenko ke China

Global
[KABAR DUNIA SEPEKAN] Kisah Pembebasan Sandera Hamas | Henry Kissinger Meninggal

[KABAR DUNIA SEPEKAN] Kisah Pembebasan Sandera Hamas | Henry Kissinger Meninggal

Global
Cuaca Sulit, Perang Rusia-Ukraina di Avdiivka Melambat

Cuaca Sulit, Perang Rusia-Ukraina di Avdiivka Melambat

Global
Cara Penambang 'Lubang Tikus' di India Bebaskan 41 Pekerja yang Terjebak di Terowongan

Cara Penambang "Lubang Tikus" di India Bebaskan 41 Pekerja yang Terjebak di Terowongan

Global
Ukraina Sebut Rusia Eksekusi Tentara yang Akan Menyerah di Avdiivka

Ukraina Sebut Rusia Eksekusi Tentara yang Akan Menyerah di Avdiivka

Global
Ukraina Jatuhkan 10 dari 12 Drone Shahed yang Diterbangkan Rusia

Ukraina Jatuhkan 10 dari 12 Drone Shahed yang Diterbangkan Rusia

Global
Selandia Baru Larang Ponsel di Sekolah untuk Tingkatkan Angka Melek Huruf

Selandia Baru Larang Ponsel di Sekolah untuk Tingkatkan Angka Melek Huruf

Global
Menteri Malaysia Minta Warga Menikah Dini untuk Dongkrak Angka Kelahiran

Menteri Malaysia Minta Warga Menikah Dini untuk Dongkrak Angka Kelahiran

Global
Presiden Belarus Alexander Lukashenko Akan Temui Xi Jinping di China

Presiden Belarus Alexander Lukashenko Akan Temui Xi Jinping di China

Global
Operator Satelit Mata-mata Korea Utara Akan Laporkan Temuan ke Militer

Operator Satelit Mata-mata Korea Utara Akan Laporkan Temuan ke Militer

Global
Warga Israel yang Dibebaskan Hamas Berbicara di Depan Umum untuk Kali Pertama, Tuntut Pemerintah

Warga Israel yang Dibebaskan Hamas Berbicara di Depan Umum untuk Kali Pertama, Tuntut Pemerintah

Global
Rangkuman Hari Ke-647 Serangan Rusia ke Ukraina: Ukraina Cegah Petro Bertemu Viktor Orban | Kabar Rusia Eksekusi Tentara yang Menyerah

Rangkuman Hari Ke-647 Serangan Rusia ke Ukraina: Ukraina Cegah Petro Bertemu Viktor Orban | Kabar Rusia Eksekusi Tentara yang Menyerah

Global
Ini Klaim China soal Penyebab Lonjakan Penyakit Pernapasan yang Jadi Sorotan Dunia

Ini Klaim China soal Penyebab Lonjakan Penyakit Pernapasan yang Jadi Sorotan Dunia

Global
Ledakan Bom di Universitas Mindanao Filipina Tewaskan 3 Orang

Ledakan Bom di Universitas Mindanao Filipina Tewaskan 3 Orang

Global
Pria Serang Turis di Paris Dekat Menara Eiffel, 1 Orang Tewas, 2 Terluka

Pria Serang Turis di Paris Dekat Menara Eiffel, 1 Orang Tewas, 2 Terluka

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com