Dr Jones mengatakan masih banyak yang harus diteliti mengapa fenomena "glow-in-the-dark" terjadi pada Tasmanian devil dan hewan Australia lainnya termasuk platipus, bilbies, dan wombat.
"Sekarang, saat peneliti ingin mengetahuinya lebih lanjut, itu berarti kita bisa menemukan komunikasi sensorik di kalangan hewan yang sama sekali tidak kita sadari sebelumnya," ungkap Dr Jones.
Peneliti kebun binatang berharap penemuan ini akan menjadi langkah pertama dalam mengungkap lebih banyak bagaimana Tasmanian devil berinteraksi dengan dunia di sekitarnya.
Baca juga: 5.000 Hewan Peliharaan Mati dalam Kardus di China, Seminggu Tidak Makan
"Kita sudah tahu bahwa spesies burung menggunakan biofluoresensi untuk menarik pasangannya, sehingga bisa saja ini juga menunjukkan sinyal Tasmanian devil ke spesies lain," kata Dr Jacob.
Meskipun mereka mengatakan ini adalah penemuan yang menarik, tim di Kebun Binatang Toledo tetap berhati-hati tentang penemuan mereka.
"Banyak benda mati menunjukkan biofluoresensi...jadi penting untuk dicatat, jika terkadang itu hanya kebetulan, agar tidak menarik kesimpulan terlalu cepat," kata Dr Jacob.
"Saya pikir ada banyak pertanyaan menarik yang muncul dari penemuan ini dan saya tidak sabar untuk melihat hasilnya," ucapnya.
Baca juga: Memilukan, Balita Dikurung di Kandang dan Dikelilingi Hewan Terlantar
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.