Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

NASA Bentuk Tim Artemis, Akankah Cetak Sejarah Wanita Pertama di Bulan?

Kompas.com - 10/12/2020, 22:37 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum,
Aditya Jaya Iswara

Tim Redaksi

Sumber AP

WASHINGTON, KOMPAS.com - NASA menampilkan 18 astronot yang akan berlatih untuk program pendaratan di Bulan yang disebut Program Artemis.

Melansir AP pada Rabu (9/12/2020), setengah dari tim tersebut adalah astronot wanita. Wanita pertama dan pria berikutnya di Bulan diharapkan akan muncul dari kelompok elite ini.

Wakil Presiden AS Mike Pence memperkenalkan para astronot pada penutupan pertemuan terakhirnya sebagai ketua Dewan Antariksa Nasional.

Pengumuman tersebut dilakukan di Kennedy Space Center, Florida, di bawah salah satu dari tiga roket Bulan Saturn V yang tersisa dari program Apollo tahun 1960-an dan 1970-an.

Pence mencatat bahwa manusia terakhir dari 12 orang yang berjalan di bulan yaitu mendiang komandan Apollo 17 Gene Cernan, tidak ingin ada predikat "yang terakhir" dalam dirinya.

Jejak terakhir di Bulan dibuat Cernan pada 14 Desember 1972.

Baca juga: Gagal di Misi Pertama, Israel Akan Terbangkan 3 Pesawat Lagi ke Bulan

"Dia menghabiskan sisa hidupnya untuk mengadvokasi Amerika Serikat agar kembali ke Bulan, dan kami akan menghormati ingatan Gene Cernan," kata Pence kepada sekelompok kecil penonton, yang duduk terpisah beberapa meter satu sama lain.

Sebanyak 5 dari 18 astronot yang hadir itu berjalan ke atas panggung, melambai dan mengenakan masker.

Kepala NASA Jim Bridenstine menekankan akan ada lebih banyak astronot yang bergabung dengan grup tersebut. NASA saat ini memiliki 47 astronot aktif.

Perubahan pemerintahan AS yang akan datang juga menambah ketidakpastian.

Baca juga: NASA Bayar 1 Dollar AS untuk Pemenang Tender Proyek Pengumpulan Batu Bulan

Setengah dari astronot NASA memiliki pengalaman penerbangan luar angkasa. Dua di antaranya sedang berada di Stasiun Luar Angkasa Internasional sekarang yaitu Kate Rubins dan Victor Glover.

Kemudian Christina Koch dan Jessica Meir tahun lalu menjadi duet astronot wanita pertama di dunia yang melakukan perjalanan antariksa, dan sukses menjalankan misinya.

Tim Artemis adalah kelompok yang cukup muda, dengan sebagian besar berusia 30-an atau 40-an, yang tertua berusia 55 tahun, yang termuda 32 tahun. Hanya dua - Joe Acaba dan Stephanie Wilson - yang terbang dengan pesawat luar angkasa NASA yang lama.

"Sejarahnya luar biasa, tapi kami di sini untuk melihat ke masa depan," kata Acaba kepada wartawan setelah pengumuman.

Anggota berpengalaman lainnya dalam daftar termasuk Kjell Lindgren, Anne McClain, dan Scott Tingle, semuanya mantan penghuni stasiun luar angkasa.

"Kami adalah pemimpi, tetapi lebih dari itu, kami adalah pelaku," kata McClain.

Dia ingin anak-anak dari semua latar belakang memperhatikan bahwa tim Bulan terdiri dari beragam kalangan. "Pintunya terbuka, ayo ikut jejak kami," ucapnya.

Di antara mereka yang belum meluncur ke luar angkasa adalah Kayla Barron, Raja Chari, Matthew Dominick, Woody Hoburg, Jonny Kim, Nicole Mann, Jasmin Moghbeli, Frank Rubio dan Jessica Watkins.

Baca juga: China Berhasil Masuki Area Bulan yang Belum Terjamah Manusia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com