Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trump Peringatkan Pejabat Luar Negeri AS untuk Tidak Memulai Perang Dunia III dengan Iran

Kompas.com - 04/12/2020, 13:30 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden Donald Trump telah memberitahu penasihat kebijakan luar negerinya bahwa mereka dapat melakukan apa pun terhadap Iran, tapi melarang "memulai Perang Dunia III".

Pejabat pemerintahan mengatakan kepada The Daily Beast bahwa presiden akan meninggalkan Gedung Putih itu telah menyerahkan kewenangan dalam mengambil keputusan terhadap Iran, kepada Menteri Luar Negeri Mike Pompeo dan anggota lainnya di Gedung Putih.

Para pejabat mengatakan bahwa presiden AS telah memberi wewenang kepada Pompeo dan pejabat yang lain untuk memberikan tindakan apa pun yang mereka mau kepada Iran sebelum masa keperesidenannya berakhir.

Baca juga: Presiden Trump Rencanakan Beri Pengampunan Hukum untuk Anak, Menantu, dan Pengacara Pribadinya

Namun, dengan catatan, yaitu melarang untuk memulai "Perang Dunia III", sebagaimana yang dilansir dari The Independent pada Jumat (4/12/2020).

Presiden dari Partai Republik ini secara pribadi telah terlibat dalam pendekatan "tekanan maksimum" pemerintah terhadap Iran sejak 2016.

Trump memberikan berbagai macam sanksi terhadap Iran dan memerintahkan pembunuhan jenderal tertingginya, yaitu Qassem Soleimani pada 3 Januari 2020, menurut laporan Business Insider.

Sejak pemilu AS 3 November, Trump telah berusaha merusak hubungan AS dengan Iran lebih jauh, setelah dilaporkan bahwa presiden terpilih, Joe Biden, akan mengambil pendekatan yang lebih halus dengan Iran.

Baca juga: Donald Trump: Sampai Jumpa Empat Tahun Lagi


Biden dikabarkan akan mengembalikan keterlibatan AS dalam kesepekatan nuklir antara Iran dengan kekuatan negara lainnya di dunia, yang mana AS telah menarik diri di bawah pemerintahan Trump, pada 2018.

Kemudian, ia diperkirakan akan menawarkan bantuan keuangan negara sebagai imbalan atas pembatasan kegiatan nuklir.

Pada awal November, Trump bertanya kepada para pembantu utamanya apakah AS dapat menyerang situs nuklir utama Iran, ketika dia mencoba untuk menyalakan kembali ketegangan di wilayah tersebut, menurut The New York Times.

Namun, seorang pejabat mengatakan bahwa Trump baru-baru ini meninggalkan upaya pribadinya untuk melemahkan Biden di Iran, dan secara tidak sadar termakan oleh upayanya yang sia-sia untuk membatalkan hasil pemilu AS 2020.

Baca juga: Trump Ancam Veto Anggaran Belanja Militer, Ada Apa?

Para pejabat mengatakan bahwa Pompeo dan timnya telah membuat kemajuan dalam tindakan yang ingin mereka ambil dan sekarang berencana untuk menerapkan lebih banyak sanksi terhadap Iran selama beberapa pekan ke depan.

Pekan lalu, AS telah memberlakukan sanksi terhadap perusahaan-perusahaan di Rusia dan China yang membantu Iran dengan program misilnya.

Sementara, para pejabat mengatakan kepada The Daily Beast bahwa individu dan organisasi yang terkait dengan Iran akan terkena sanksi selama beberapa hari ke depan.

Pemerintahan Trump juga diyakini telah mengetahui rencana pembunuhan seorang ilmuwan nuklir senior Iran, Mohsen Fakhrizadeh, sebelum dia tewas dalam serangan yang ditargetkan di Teheran, Iran, pekan lalu.

Baca juga: Pengacara Trump Sebut Mantan Kepala Keamanan Pemilu AS Harusnya Diseret dan Ditembak

Halaman:

Terkini Lainnya

Abu Vulkanik Erupsi Gunung Ruang Sampai ke Malaysia

Abu Vulkanik Erupsi Gunung Ruang Sampai ke Malaysia

Global
Saat Tentara Ukraina Kecanduan Judi Online, Terlilit Utang, dan Jual Drone Militer...

Saat Tentara Ukraina Kecanduan Judi Online, Terlilit Utang, dan Jual Drone Militer...

Global
Rangkuman Hari Ke-979 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Jatuhkan Rudal ATACMS | Norwegia Percepat Bantuan ke Ukraina

Rangkuman Hari Ke-979 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Jatuhkan Rudal ATACMS | Norwegia Percepat Bantuan ke Ukraina

Global
China Kirim 2 Panda Zhu Yu dan Jin Xi ke Kebun Binatang Madrid

China Kirim 2 Panda Zhu Yu dan Jin Xi ke Kebun Binatang Madrid

Global
Mengapa Rencana Serangan Darat Israel ke Rafah di Gaza Begitu Dikecam?

Mengapa Rencana Serangan Darat Israel ke Rafah di Gaza Begitu Dikecam?

Global
Jerman Sambut Baik Keputusan Ekspor Senjata ke Israel

Jerman Sambut Baik Keputusan Ekspor Senjata ke Israel

Global
AS Disebut Akan Turunkan Ganja ke Golongan Obat Berisiko Rendah

AS Disebut Akan Turunkan Ganja ke Golongan Obat Berisiko Rendah

Global
Trump Didenda Rp 146 Juta dan Diancam Dipenjara karena Langgar Perintah Pembungkaman dalam Kasus Uang Tutup Mulut

Trump Didenda Rp 146 Juta dan Diancam Dipenjara karena Langgar Perintah Pembungkaman dalam Kasus Uang Tutup Mulut

Global
[POPULER GLOBAL] Rudal Korea Utara di Ukraina | Mahasiswa New York Rela Diskors demi Bela Palestina

[POPULER GLOBAL] Rudal Korea Utara di Ukraina | Mahasiswa New York Rela Diskors demi Bela Palestina

Global
Kapal AL Italia Tembak Drone di Laut Merah, Diduga Milik Houthi

Kapal AL Italia Tembak Drone di Laut Merah, Diduga Milik Houthi

Global
Rusia Jatuhkan 6 Rudal ATACMS Buatan AS yang Diluncurkan Ukraina

Rusia Jatuhkan 6 Rudal ATACMS Buatan AS yang Diluncurkan Ukraina

Global
Rusia Terus Serang Kharkiv Ukraina, Warga Semakin Tertekan dan Gelisah

Rusia Terus Serang Kharkiv Ukraina, Warga Semakin Tertekan dan Gelisah

Global
Universitas Columbia AS Mulai Jatuhkan Skors ke Mahasiswa Pedemo Pro-Palestina

Universitas Columbia AS Mulai Jatuhkan Skors ke Mahasiswa Pedemo Pro-Palestina

Global
Netanyahu: Israel Akan Serang Rafah dengan atau Tanpa Gencatan Senjata

Netanyahu: Israel Akan Serang Rafah dengan atau Tanpa Gencatan Senjata

Global
Peringati 75 Tahun Hubungan Bilateral, AS-Indonesia Luncurkan Kunjungan Kampus dan Kontes Fotografi

Peringati 75 Tahun Hubungan Bilateral, AS-Indonesia Luncurkan Kunjungan Kampus dan Kontes Fotografi

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com