Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Italia Tawarkan Vaksinasi Covid-19 Gratis Dimulai dari Dokter dan Penghuni Panti Jompo

Kompas.com - 03/12/2020, 10:31 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber AFP

ROMA, KOMPAS.com - Italia akan memberikan semua warganya vaksinasi gratis untuk melawan virus corona, yang dimulai dari dokter dan penghuni panti jompo, setelah suntikan disetujui.

Menteri Kesehatan Italia Roberto Speranza pada Rabu (2/12/2020) mengatakan bahwa gerakan imunisasi diperkirakan dimulai pada musim semi.

Italia akan mendapatkan vaksinnya melalui program pengadaan UE dan sedang menunggu lampu hijau dari Badan Obat-obatan Eropa.

Speranza mengatakan Italia telah menandatangani kontrak untuk vaksin dari AstraZeneca, Johnson & Johnson, Sanofi, Pfizer, CureVac dan Moderna.

Setelah persetujuan datang, dokter dan petugas kesehatan akan mendapatkan suntikan pertama. Jumlahnya yaitu sekitar 1,4 juta orang.

Baca juga: Nenek 101 Tahun di Italia Ini 3 Kali Lolos dari Wabah Virus Corona

Kemudian diikuti oleh penghuni di panti jompo sekitar lebih dari 570.000 orang.

Warga yang berusia di atas 80 akan menjadi target vaksinasi yang berikutnya, diikuti oleh mereka yang berusia antara 60 dan 79 tahun serta mereka yang menderita setidaknya satu penyakit kronis.

Vaksin kemudian akan didistribusikan ke pekerja pokok, meliputi guru, polisi, sipir penjara, sebelum ditawarkan kepada masyarakat umum di walk-in center.

Speranza mendesak semua anggota parlemen di Italia untuk mendukung dorongan imunisasi, di mana sebelumnya banyak para pegiat yang vokal menentang vaksinasi.

"Tidak ada mayoritas atau oposisi pemerintah dalam hal ini, hanya ada orang Italia," katanya.

Baca juga: Studi Sebut Covid-19 Sudah Ada di Italia sejak September 2019, China: Bukti Kami Tak Bersalah

Sementara, Inggris pada Rabu menjadi negara barat pertama yang menyetujui vaksin Covid-19 untuk penggunaan umum.

Vaksin tersebut dikembangkan oleh BioNTech Jerman dan mitranya di AS Pfizer dan mulai tersedia pekan depan.

Regulator obat-obatan Eropa mengatakan baru akan memutuskan pada 29 Desember apakah akan memberikan persetujuan darurat terlebih dahulu untuk suntikan Pfizer-BioNTech, sebelum pengobatan dari Moderna.

Berdasarkan jadwal terbaru menunjukkan bahwa warga Eropa akan menjadi yang pertama menerima suntikan vaksin Covid-19 sebelum tahun berakhir, seperti yang dilansir dari AFP pada Rabu (2/12/2020).

Speranza berkata, "Akhirnya kita bisa melihat cahaya di ujung terowongan."

"Vaksin akan dibagikan kepada semua orang Italia secara gratis. Awalnya tidak wajib. Pemerintah akan memantau kemajuan kampanye tersebu," tambahnya.

Baca juga: Studi Sebut Covid-19 Diduga Muncul di Italia sejak September 2019

Italia, negara Eropa pertama yang terpukul oleh pandemi virus corona awal tahun ini, telah berjuang melawan lonjakan infeksi baru dalam beberapa bulan terakhir yang telah membuat total korban tewas melebihi 56.000.

Toko-toko, restoran, dan bar di daerah yang terkena dampak paling parah telah ditutup dan jam malam nasional diberlakukan, tindakan yang menurut Speranza telah menurunkan tingkat infeksi.

Namun, dia mengatakan warga Italia harus mempersiapkan diri untuk pembatasan yang berlanjut selama liburan Natal.

Ia memperingatkan seluruh masyarakat untuk tetap selalu berhati-hati, karena ancaman bahaya virus corona tetap ada.

Ia menambahkan, "Jika kita lengah sekarang, gelombang ketiga sudah dekat."

Speranza tidak memberikan perincian konkret tentang langkah-langkah baru yang akan mulai berlaku ketika pembatasan sebelumnya berakhir pekan ini.

Baca juga: Uni Eropa Alokasikan Dana Rp 341 Miliar Lebih untuk Program Baru ASEAN Atasi Covid-19

Tidak ada liburan

Namun, dia mengatakan perjalanan internasional selama musim perayaan Natal "harus dicegah".

Lalu, perjalanan antardaerah kemungkinan akan dilarang, yang akan menjadi pukulan bagi mereka yang berharap untuk berkumpul dengan kerabat mereka di daerah lain.

Semua pergerakan antarkota diperkirakan dilarang pada Hari Natal hingga 26 Desember.

Pemerintah Italia juga bergabung dengan dorongan Jerman untuk melarang liburan ski di seluruh Eropa selama Natal, di tengah kekhawatiran resor dapat menjadi sumber utama sumber penyebaran infeksi virus corona.

Namun, langkah tersebut menghadapi pertentangan dari para pemimpin regional.

Austria mengatakan itu akan menjadi bencana ekonomi.

“Potensi pertemuan di tempat-tempat wisata yang terkait khususnya dengan kegiatan ski perlu dihindari,” kata Speranza.

Baca juga: Inggris Jadi Negara Pertama yang Setuju Penggunaan Vaksin Pfizer-BioNTech

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

Global
AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

Global
9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

Global
Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com