TEHERAN, KOMPAS.com - Iran mengirim pesan ancaman kepada Putra Mahkota Abu Dhabi Mohammed bin Zayed, lapor kantor berita Middle East Eye (MEE), Rabu (2/12/2020).
Isi pesan itu adalah ancaman bahwa Iran akan menyerang negara Teluk itu jika Amerika Serikat (AS) menyerang Iran lewat jalur wilayah Uni Emirat Arab ( UEA).
"Kami akan menganggap Anda bertanggung jawab atas pembunuhan [ilmuwan nuklir top Mohsen] Fakhrizadeh," ungkap pesan ancaman itu kepada Mohammed bin Zayed.
Fakhrizadeh dibunuh dalam penyergapan di Teheran pekan lalu dalam serangan yang dituduhkan Iran pada musuh bebuyutannya, Israel.
Kontak pribadi Iran dengan bin Zayed terjadi hanya beberapa jam sebelum UEA mengeluarkan pernyataan pada Minggu kemarin, mengecam pembunuhan Fakhrizadeh yang menurut kementerian luar negeri UEA mampu memicu konflik lebih lanjut di wilayah tersebut.
Israel dalam kewaspadaan tinggi menempatkan kedutaan dan diplomatnya dengan hati-hati, kekhawatiran akan adanya pembalasan Iran atas pembunuhan Fakhrizadeh.
Baca juga: Ilmuwan Nuklir Iran Ditembak Mati dengan Senapan yang Dikendalikan Satelit
Media Israel juga melaporkan bahwa pejabat keamanan Israel khawatir warga negara mereka bisa menghadapi risiko pembalasan di UEA.
UEA dan Israel telah menjalin hubungan diplomatik di bawah perjanjian yang didukung AS bernama Abraham Accord yang ditandatangani pada September untuk menormalkan hubungan mereka.
Normalisasi hubungan itu adalah suatu tindakan yang dianggap sebagai pengkhianatan terhadap Palestina.
Baca juga: Iran Gelar Pemakaman Ilmuwan Nuklir Top Mohsen Fakhrizadeh
Mohsen Fakhrizadeh, adalah ilmuwan nuklir top Iran yang dilaporkan tewas dalam penyergapan di dekat Teheran pada Jumat (27/11/2020).
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan