Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Singapura Jadi Negara Pertama yang Setujui Produksi Daging Ayam Laboratorium

Kompas.com - 02/12/2020, 16:54 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

Sumber BBC,Aljazeera

SINGAPURA, KOMPAS.com - Singapura menjadi negara pertama yang memberikan persetujuan ataupun izin terhadap perusahaan daging ayam alternatif produksi bisnis startup Eat Just, lapor BBC, Rabu (2/12/2020). 

Daging ayam produksi laboratorium itu tidak berasal dari tempat pemotongan atau dari hewan yang disembelih. Awalnya daging itu akan digunakan pada produk naget ayam. 

Namun saat ini, perusahaan itu belum memastikan kapan "daging bersih" itu akan siap tersedia.

Berasaskan kesehatan, permintaan alternatif dari daging biasa telah meningkat, selain karena alasan itu, juga karena konsumen sadar akan kesejahteraan hewan dan lingkungan. 

Baca juga: RI Lanjutkan Negosiasi Impor Daging Ayam Brasil

Melansir dari BBC, menurut Barclays, pasar untuk daging alternatif bisa mencapai 140 miliar dollar AS (sekitar Rp1,9 kuadriliun) dalam beberapa dekade ke depan, atau sekitar 10 persen dari 1,4 triliun dollar AS industri daging global.

Pilihan menu daging nabati seperti brand Beyond Meat dan Impossible Foods semakin banyak ditemukan di rak swalayan dan menu restoran.

Melansir Aljazeera, startup Eat Just berfokus pada produksi daging dan telur alternatif dan Singapura menjadi negara pertama yang mengizinkan penjualan produk mereka.

Yang membedakan produk Eat Just dengan daging nabati adalah daging alternatif mereka dibuat dari sel hewan tanpa perlu menyembelih seekor ayam pun.

Di Singapura, daging alternatif ini akan beredar di bawah merek GOOD Meat dan bekerja sama dengan restoran lokal.

Baca juga: Bagian Mana Daging Ayam yang Paling Sehat dan Bagaimana Mengolahnya?

Dianggap suatu terobosan

Perusahaan startup itu menyebut langkah Singapura sebagai "terobosan untuk industri makanan global" dan berharap negara lain akan mengikuti.

Selama beberapa dekade terakhir, puluhan perusahaan rintisan telah berupaya memberikan daging hasil budidaya mereka ke pasar, berharap memenangkan hati konsumen daging konvensional dengan janji produk yang lebih etis.

Dua perusahaan besar di antaranya adalah Future Meat Technologies yang berbasis di Israel dan Daging Memphis yang didukung oleh Bill Gates, kedua perusahaan itu mencoba memasuki pasar dengan daging hasil laboratorium yang terjangkau dan lezat.

Sementara banyak orang memuji kelebihan daging alternatif terhadap manfaat secara lingkungan, beberapa ilmuwan mengatakan ada kemungkinan alternatif itu buruk bagi perubahan iklim dalam beberapa kondisi.

Baca juga: Cara Pilih Daging Ayam Segar, Lihat dari 3 Hal Ini...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com