Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[Biografi Tokoh Dunia] Ratu Wilhelmina, Wanita yang Membawa Belanda Lewati 2 Perang Dunia

Kompas.com - 28/11/2020, 16:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

"Pengawalku setinggi tujuh kaki dan milikmu hanya setinggi bahu mereka," kata Kaiser Wilhelm II. 

Wilhelmina tersenyum sopan dan menjawab, "Benar, Yang Mulia, penjagamu setinggi tujuh kaki. Tapi, ketika kita membuka tanggul kita, airnya sepuluh kaki!"

Selama Perang Dunia I, ia berperan dalam menjaga netralitas Belanda di panggung politik dunia.

Baca juga: Sehari Usai Bom Jeddah, Kedubes Arab Saudi di Belanda Ditembaki

Wilhelmina dikenal juga sebagai "ratu prajurit".

Alasannya, sebagai seorang wanita, dia tidak bisa menjadi Panglima Tertinggi, tetapi dia tetap menggunakan setiap kesempatan yang dia miliki untuk memeriksa pasukannya selama perang dunia.

Melansir New World Encyclopedia, dalam banyak kesempatan dia muncul tanpa pemberitahuan sebelumnya, ingin melihat kenyataan, bukan kondisi yang dibuat-buat.

Dia mencintai tentaranya, tetapi sangat tidak senang dengan sebagian besar pemerintahannya, yang menggunakan militer sebagai tameng untuk pemotongan anggaran yang tidak sesuai.

Wilhelmina menginginkan pasukan kecil, tapi terlatih dan lengkap. Namun, itu jauh dari kenyataan.

Baca juga: Disebut Teroris, Erdogan Gugat Politisi Sayap Kanan Belanda Geert Wilders

Akhir massa

Pada 4 September 1948, dilansir dari Five Minute History, Wilhelmina turun takhta, setelah memimpin selama 57 tahun dan 286 hari.

Menurut New World Encyclopedia, kepemimpinan Wilhelmina tercatat lebih lama dari raja Belanda lainnya dan membawa negaranya melewati krisis Perang Dunia I dan Perang Dunia II.

Kepemimpinananya telah memutus hubungan Belanda dengan Luksemburg, yang menerapkan undang-undang yang melarang kepemimpinan dari seorang wanita.

Wilhelmina mengundurkan diri dan mewariskan mahkotanya kepada putrinya Juliana dan memilih berada di Istana Het Loo.

Saat itu, pengaruh kerajaan Belanda sudah mulai menurun, tapi negara tetap mencintai keluarga kerajaan.

Wihelmina tutup usia pada 28 November 1962 di Istana Het Loo.

Baca juga: Raja Belanda Minta Maaf Telah Berlibur di Tengah Aturan Lockdown Covid-19 di Negaranya

Ia dimakamkan di ruang bawah tanah Keluarga Kerajaan Belanda di Nieuwe Kerk di Delft, pada 8 Desember. Pemakaman itu, atas permintaannya.

Ia juga meminta seluruh hal yang diberikan dalam pemakananya berwarna putih, yang mana untuk mengekspresikan yang ia yakini, bahwa kematian duniawi adalah awal dari kehidupan kekal.

Pada saat kematiannya, sebuah berita kematian New York Times meringkas apa yang orang-orang Belanda pikirkan tentang Ratu Wilhelmina mereka selama Perang Dunia II.
Meskipun perayaan ulang tahun Ratu dilarang oleh Jerman, namun tetap diperingati.

Ketika pengunjung gereja di kota nelayan kecil Huizen bangkit dan menyanyikan satu bait lagu kebangsaan Belanda, Wilhelmus van Nassauwe, pada hari ulang tahun Ratu, kota itu membayar denda sebesar 60.000 gulden atau lebih dari 500.000 dollar AS hari ini (Rp 7 miliar).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com