Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seorang Dokter Gigi Lakukan Operasi Sambil Tunjukkan Alat Kelaminnya

Kompas.com - 28/11/2020, 09:10 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

Sumber ABC

SYDNEY, KOMPAS.com - Seorang dokter gigi di Sydney, Australia, dinyatakan bersalah karena terbukti melakukan tindakan tak senonoh terhadap seorang perawat muda dan melakukan operasi terhadap pasien dengan sengaja memperlihatkan kemaluannya.

Dilansir dari ABC, Kamis (26/11/2020), Dr Peter David Carr (76) saat ini diskors dari praktik kedokterannya dan mendapat sanksi disipliner dari Health Care Complaints Commission (HCCC), termasuk pembatalan registrasinya.

Pengadilan Sipil dan Administrasi New South Wales (NCAT) menyatakan bahwa Dr Carr bersalah atas perilaku yang tidak etis karena bekerja dengan sengaja memperlihatkan alat kelaminnya, bahkan mengikat pergelangan tangan dan kaki pasien lain dengan kabel komputer.

Baca juga: 4 Dokter di China Dihukum Penjara karena Terlibat Praktik Perdagangan Organ Ilegal

Informasi rinci tentang apa yang dia lakukan di praktik kerjanya, Smile Care Dental di Double Bay, dirilis oleh harian Tribun lokal pekan ini.

Tak hanya insiden terbaru ini, pada Mei 2016, dia juga pernah melakukan hal serupa. Hanya saja, alat kelaminnya saat itu bahkan dalam kondisi setengah ereksi.

Seorang perawat wanita muda tak sengaja melihat alat kelamin Dr Carr yang tak terselubung itu ketika sedang mengambil sebuah benda yang jatuh di lantai.

Dr Carr juga dilaporkan telah memberikan pembelaan terhadap dirinya kepada Dewan Dokter Gigi NSW beberapa bulan kemudian setelah insiden Mei 2016.

Baca juga: Seorang Dokter di Jerman Dituduh Bunuh Pasien Virus Corona Tingkat Akut

Menurutnya, dia lupa mengancing celananya setelah keluar dari kamar mandi karena terburu-buru dan tidak memakai celana dalam.

Pengadilan juga memutuskan bahwa Dr Carr bersalah atas insiden lain pada November 2016. Dr Carr memberikan obat Triazolam kepada seorang pasien perempuan, termasuk satu dosis yang dihirup melalui hidung dengan uang kertas yang digulung.

Sidang diberitahu bahwa Dr Carr tidak memiliki pelatihan yang memadai untuk menggunakan obat Triazolam dengan aman dan gagal mengidentifikasi bahwa pasien sebelumnya telah menggunakan obat lain, Stilnox.

Dia juga diputuskan bersalah karena mengikat pergelangan tangan dan kaki pasiennya dengan kabel komputer sebelum menjalani prosedur pemasangan veneer.

Baca juga: Pasien Rumah Sakit di India Diperkosa Dokter dan Staf Medis Sebelum Dibunuh

Menanggapi dakwaan itu, Dr Carr menyatakan bahwa pasien meminta tangan dan kakinya diikat menjadi satu karena dengan begitu pasien merasa lebih nyaman.

Pengadilan memutuskan Dr Carr juga gagal memberi tahu Dewan Gigi Australia dalam waktu tujuh hari, setelah didakwa dan dinyatakan bersalah karena memiliki kokain di klub malam Darlinghurst pada Februari 2016.

Pada tahun 2018, dia juga dihukum karena serangkaian pelanggaran untuk tiga insiden terpisah pada tahun 2016, termasuk mendorong perawat muda ke dinding karena mencoba mencium dan melakukan kekerasan juga pelecehan seksual terhadap perawat itu.

Dr Carr dinyatakan bersalah atas satu dakwaan penyerangan umum dan dua dakwaan penyerangan tidak etis yang lebih buruk.

Dia dijatuhi hukuman percobaan tujuh bulan di Pengadilan Lokal Downing Centre Sydney, Australia, dengan kemungkinan izin praktiknya dicabut.

Baca juga: Cabut Gigi Pasien Sambil Main Hoverboard, Dokter Ini Dipenjara 12 Tahun

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

 Pertama Kali, Korea Utara Tampilkan Foto Kim Jong Un Beserta Ayah dan Kakeknya

Pertama Kali, Korea Utara Tampilkan Foto Kim Jong Un Beserta Ayah dan Kakeknya

Global
Penumpang Singapore Airlines Dirawat Intensif, 22 Cedera Tulang Belakang, 6 Cedera Tengkorak

Penumpang Singapore Airlines Dirawat Intensif, 22 Cedera Tulang Belakang, 6 Cedera Tengkorak

Global
Krisis Kemanusiaan Gaza Kian Memburuk, Operasi Kemanusiaan Hampir Gagal

Krisis Kemanusiaan Gaza Kian Memburuk, Operasi Kemanusiaan Hampir Gagal

Global
Nikki Haley, Saingan Paling Keras Trump Berbalik Arah Dukung Trump

Nikki Haley, Saingan Paling Keras Trump Berbalik Arah Dukung Trump

Global
Rusia Serang Kharkiv, Ukraina Evakuasi 10.980 Orang

Rusia Serang Kharkiv, Ukraina Evakuasi 10.980 Orang

Global
Menerka Masa Depan Politik Iran Setelah Kematian Presiden Raisi

Menerka Masa Depan Politik Iran Setelah Kematian Presiden Raisi

Global
Ongkos Perang Ukraina Mulai Bebani Negara Barat

Ongkos Perang Ukraina Mulai Bebani Negara Barat

Global
Israel Mulai Dikucilkan Negara-negara Eropa, Bisakah Perang Segera Berakhir?

Israel Mulai Dikucilkan Negara-negara Eropa, Bisakah Perang Segera Berakhir?

Global
Rangkuman Hari Ke-819 Serangan Rusia ke Ukraina: Pemulangan 6 Anak | Perebutan Desa Klischiivka

Rangkuman Hari Ke-819 Serangan Rusia ke Ukraina: Pemulangan 6 Anak | Perebutan Desa Klischiivka

Global
China 'Hukum' Taiwan yang Lantik Presiden Baru dengan Latihan Militer

China "Hukum" Taiwan yang Lantik Presiden Baru dengan Latihan Militer

Global
UPDATE Singapore Airlines Alami Turbulensi, 20 Orang Masuk ICU di RS Thailand

UPDATE Singapore Airlines Alami Turbulensi, 20 Orang Masuk ICU di RS Thailand

Global
Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Global
AS-Indonesia Gelar Lokakarya Energi Bersih untuk Perkuat Rantai Pasokan Baterai-ke-Kendaraan Listrik

AS-Indonesia Gelar Lokakarya Energi Bersih untuk Perkuat Rantai Pasokan Baterai-ke-Kendaraan Listrik

Global
Inggris Juga Klaim China Kirim Senjata ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Inggris Juga Klaim China Kirim Senjata ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Global
3 Negara Eropa Akan Akui Negara Palestina, Israel Marah

3 Negara Eropa Akan Akui Negara Palestina, Israel Marah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com