Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peminat Bahasa Indonesia di Australia Turun, Ini Solusi yang Diusulkan...

Kompas.com - 27/11/2020, 17:59 WIB
Aditya Jaya Iswara

Editor

CANBERRA, KOMPAS.com - Australia adalah negara terbesar di luar Indonesia, yang memiliki program pengajaran Bahasa Indonesia secara sistematis mulai dari tingkat sekolah dasar sampai universitas.

Di tengah menurunnya minat belajar bahasa Indonesia, berbagai usaha mempertahankan jumlah sekolah dan perguruan tinggi untuk tetap mengajarkan bahasa Indonesia sudah dilakukan.

Namun mereka yang terlibat di dalamnya mengatakan masih banyak hal yang bisa dilakukan.

Baca juga: Peminat Bahasa Indonesia Turun Drastis di Australia, Pemerintah RI Didesak Ikut Bantu

Baru-baru ini La Trobe University mengumumkan rencana tidak akan lagi menerima mahasiswa untuk program bahasa Indonesia mulai akhir tahun 2021.

Ada beberapa alasan menurunnya minat untuk belajar bahasa Indonesia di tingkat universitas, karena secara statistik jumlah siswa yang mengambil mata pelajaran bahasa Indonesia di tingkat sekolah dasar dan menengah di Australia sebenarnya masih cukup besar.

Namun setelah kelas tertentu, pelajaran bahasa Indonesia menjadi mata pelajaran pilihan, sehingga murid-murid harus memutuskan apakah akan terus melanjutkan mengambil pelajaran bahasa Indonesia atau tidak.

Menurut Liz Formby yang sudah mengajar bahasa Indonesia selama enam tahun di Cobden Technical School, sekitar 200 km dari kota Melbourne, pihak universitas harusnya bisa melakukan sesuatu agar murid sekolah menengah mau melanjutkan belajar Indonesia di perguruan tinggi.

"Mereka bisa memberikan selebaran atau informasi mengenai pengajaran bahasa Indonesia kepada murid-murid sekolah di sini, sehingga murid tahu jenjang pendidikan dan karier apa yang tersedia bagi mereka, kalau mereka memilih melanjutkan pelajaran bahasa Indonesia," kata Liz kepada ABC Indonesia.

Liz yang sudah mengajar bahasa Indonesia lebih dari 26 tahun menceritakan pengalamannya sendiri ketika belajar di Flinders University di Adelaide tahun 1990.

Baca juga: Cerita Kurt Hugo Schneider Latihan Bahasa Indonesia Pakai Lagu Andmesh

"Ketika saya di Kelas 8 saya mengetahui adanya program studi bahasa Indonesia di Flinders dari guru saya dan juga dari pihak universitas.

"Dari itu saya bisa melihat ke mana arah yang saya jalani kalau saya terus belajar bahasa Indonesia," kata Liz kepada wartawan ABC Indonesia Sastra Wijaya.

Menurutnya perlu ada juga beasiswa atau bantuan keuangan bagi siswa yang mau belajar bahasa Indonesia sebagai mata pelajaran pilihan.

"Universitas harus bisa membuat nama mereka diingat oleh para siswa," kata Liz.

Dia mencontohkan Deakin University di Melbourne yang memberikan bantuan 500 dollar (sekitar Rp 5 juta) kepada siswa yang kemungkinan besar akan melanjutkan ke universitas setelah tamat dari Kelas 12.

Di Australia, wajib sekolah adalah sampai Kelas 12 dan sebagian siswa memutuskan untuk tidak melanjutkan ke perguruan tinggi karena mereka harus menanggung sendiri uang kuliah, yang bisa dipinjam dari negara dan dibayar kembali setelah mereka bekerja.

Baca juga: Universitas di Australia Ini Bakal Menutup Jurusan Bahasa Indonesia, Tekanan dari Berbagai Pihak Diperlukan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

AS Hancurkan Sebagian Jembatan Baltimore yang Ambruk untuk Bebaskan Kapal Terjebak

AS Hancurkan Sebagian Jembatan Baltimore yang Ambruk untuk Bebaskan Kapal Terjebak

Global
Pedemo Israel Cegat Truk Bantuan ke Gaza, Banting Makanan sampai Berserakan

Pedemo Israel Cegat Truk Bantuan ke Gaza, Banting Makanan sampai Berserakan

Global
[POPULER GLOBAL] Lampu Lalin Unta | Thailand SIta 1 Ton Meth Kristal

[POPULER GLOBAL] Lampu Lalin Unta | Thailand SIta 1 Ton Meth Kristal

Global
Rangkuman Hari Ke-810 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran 30 Kota | Apartemen Roboh

Rangkuman Hari Ke-810 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran 30 Kota | Apartemen Roboh

Global
Ukraina Serang Fasilitas Energi Rusia Dekat Perbatasan

Ukraina Serang Fasilitas Energi Rusia Dekat Perbatasan

Global
Kampanye Keselamatan Lalu Lintas, Perancis Gaungkan Slogan 'Berkendaralah Seperti Perempuan'

Kampanye Keselamatan Lalu Lintas, Perancis Gaungkan Slogan "Berkendaralah Seperti Perempuan"

Global
Rusia Gempur 30 Kota dan Desa di Ukraina, 5.762 Orang Mengungsi

Rusia Gempur 30 Kota dan Desa di Ukraina, 5.762 Orang Mengungsi

Global
Demonstrasi Pro-Palestina di Kampus-Kampus AS Bergulir ke Acara Wisuda

Demonstrasi Pro-Palestina di Kampus-Kampus AS Bergulir ke Acara Wisuda

Global
Afghanistan Kembali Dilanda Banjir Bandang, Korban Tewas 300 Lebih

Afghanistan Kembali Dilanda Banjir Bandang, Korban Tewas 300 Lebih

Global
Nasib Migran dan Pengungsi Afrika Sub-Sahara yang Terjebak di Tunisia

Nasib Migran dan Pengungsi Afrika Sub-Sahara yang Terjebak di Tunisia

Internasional
Hezbollah Klaim Serangan yang Lukai 4 Tentara Israel

Hezbollah Klaim Serangan yang Lukai 4 Tentara Israel

Global
Momen Polisi New York Tak Sengaja Semprotkan Merica ke Muka Sendiri Saat Bubarkan Protes Pro-Palestina

Momen Polisi New York Tak Sengaja Semprotkan Merica ke Muka Sendiri Saat Bubarkan Protes Pro-Palestina

Global
Manusia Pertama Penerima Transplantasi Ginjal Babi, Meninggal

Manusia Pertama Penerima Transplantasi Ginjal Babi, Meninggal

Global
Saat Anak-anak Gaza Tetap Bersemangat Belajar di Tengah Perang yang Menghancurkan...

Saat Anak-anak Gaza Tetap Bersemangat Belajar di Tengah Perang yang Menghancurkan...

Global
9 Mei, Hari Rusia Memperingati Kemenangan Soviet atas Nazi Jerman

9 Mei, Hari Rusia Memperingati Kemenangan Soviet atas Nazi Jerman

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com