Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Agen Intelijen AS Dikabarkan Tewas di Somalia, CIA Bungkam

Kompas.com - 27/11/2020, 11:45 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber AFP

MOGADISHU, KOMPAS.com - Seorang agen Badan Intelijen Pusat AS (CIA) dilaporkan tewas dalam sebuah pertempuran di Somalia beberapa hari terakhir.

Laporan itu disampaikan oleh media AS The New York Times pada Kamis (26/11/2020) tanpa merilis rincian tentang bagaimana agen itu tewas.

Agen CIA yang tewas tersebut merupakan perwira veteran Pusat Kegiatan Khusus CIA, cabang paramiliter yang menjalankan beberapa tugas badan intelijen yang paling berbahaya.

Baca juga: Keponakan Kim Jong Un yang Kaya Menghilang Setelah Bertemu CIA

The New York Times menambahkan agen yang tewas itu adalah mantan anggota pasukan khusus SEAL Team 6.

Sementara itu, menurut CNN, agen itu meninggal karena cedera yang dideritanya selama operasi pada pekan lalu.

Di sisi lain, CIA belum berkomentar secara terbuka tentang laporan kematian agen tersebut sebagaimana dilansir dari AFP, Jumat (27/11/2020).

Baca juga: Mantan Direktur CIA: AS dalam Bahaya, jika Trump Terpilih Jadi Presiden Lagi

AS sendiri mengirim sekitar 700 tentara ke Somalia untuk melatih tentara Somalia dan melakukan serangan kontra-terorisme terhadap kelompok milisi Al-Shabaab.

Al-Shabaab ditetapkan Washington sebagai gerakan teror pada 2008. Awal bulan ini, Negeri “Uncle Sam” memasukkan Al-Shabaab ke dalam daftar hitam terornya.

Pemimpin kelompok yang berafiliasi dengan Al-Qaeda tersebut disalahkan atas serangan di Kenya yang menewaskan tiga warga AS pada Januari.

Baca juga: Terungkap, 4 Agen CIA Tenggelam dalam Misi Rahasia Melacak Militer China

Al-Shabaab diperkirakan memiliki antara 5.000 hingga 9.000 milisi yang telah berjanji untuk menggulingkan pemerintah Somalia.

Presiden AS Donald Trump yang akan segera lengser keprabon sedang mempertimbangkan untuk menarik semua pasukan AS dari Somalia pada saat dia meninggalkan kantornya pada Januari 2021 sebagaimana dilaporkan The New York Times.

Pada awal masa jabatannya, Trump memberi Pentagon kebebasan untuk memperluas operasi militernya, termasuk serangan udara dan serangan darat, di negara Afrika yang dilanda perang.

Tetapi sebuah laporan resmi yang dirilis pada Februari mengatakan bahwa meskipun serangan udara AS terus berlanjut di Somalia, Al-Shabaab tampaknya menjadi ancaman yang berkembang yang bercita-cita untuk menyerang tanah AS.

Baca juga: CIA Rilis Ujian Masuk Mereka, Tertarik Mencoba?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com