Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bertahan Hidup dengan Rp 18.000 Per Bulan, Ini Cerita Warga Venezuela

Kompas.com - 23/11/2020, 15:08 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Editor

KOMPAS.com - Pada 1980, usia tua adalah hal yang terlihat jauh bagi Norma Mujica.

"Saat itu saya berusia 27 tahun. Saya telah menikah dan menari salsa dengan suami saya di disko. Kami sangat menyukai Oscar de Leon dan Celia Cruz," katanya mengenang masa mudanya di ibu kota Venezuela, Caracas.

"Kadang-kadang kami membeli makanan China di restoran dan di akhir pekan kami pergi ke pantai atau berjalan-jalan."

Sekarang pada usia 67 tahun, hari-hari Norma sangat berbeda.

Karena mata uang Venezuela (bolivar) terus mengalami devaluasi, uang pensiunnya yang dulunya setara dengan US$172 (Rp2,4 juta) sebulan kini hanya bernilai US$1,30 (sekitar Rp18.500).

Rumahnya yang sederhana, dengan atap seng dan plester yang mengelupas, terletak di jalan terjal yang berlubang.

Di dalam rumah, tirai usang, poster Yesus, dan perabotan bobrok menghiasi ruangan, tetapi lantai rumah dalam kondisi yang baik.

Norma juga memiliki mesin cuci tua dan kompor gas.

Tumbuh besar dengan suara drum

Norma duduk di kursi plastik kecil, mengenakan daster lusuh, dan sepatu Crocs palsu dengan kaus kaki wol.

Sejak dia lahir, dia tinggal di daerah miskin yang sama di pinggiran Caracas, kawasan perbukitan di 23 de Enero.

"Ayah saya memainkan alat musik timbales di sebuah orkestra. Di sini, di 23 de Enero selalu terdengar musik salsa dan merengue," katanya kepada BBC.

"Saya membeli rumah kecil ini bersama suami saya dan sedikit demi sedikit kami membangunnya dengan pasir dan semen. Ketika saya berusia 40 tahun, Tuhan mendengar doa saya dan memberi saya putra satu-satunya. Saya butuh waktu lama untuk hamil."

Eliécer, putranya, "tidak pernah menginginkan apa pun", katanya.

Rafael Alcalá, suaminya, bekerja sebagai asisten sistem TI di sebuah bank.

Norma adalah pegawai negeri di bagian kesejahteraan sosial di Kementerian Pendidikan. Dia sudah bekerja di sana sejak usia 19 tahun.

"Saya melakukan segalanya: Saya adalah seorang sekretaris, asisten kantor ... sif dimulai pukul sepuluh dan selesai pukul sembilan."

Jatuh sakit

Pada tahun 2000, Norma mengalami stroke di tempat kerja. "Tekanan darah saya melonjak, saya jatuh ke lantai dan mengalami kondisi yang buruk," kenangnya.

Akhirnya dia bisa berbicara dan berjalan lagi dengan tongkat. Tapi dia tidak pernah bisa melanjutkan pekerjaan. Dia pensiun lebih awal, pada September 2000 karena disabilitas.

Saat itu, tunjangan Norma setara dengan US$172 (Rp 2,4 juta) per bulan, yang memungkinkannya memenuhi semua kebutuhan dasarnya.

"Saya mampu membeli makanan yang cukup, membayar tagihan telepon, membeli obat, dan yang terpenting, suami saya bekerja," katanya.

Dia mendapat manfaat dari perubahan yang diberlakukan setelah reformasi konstitusi pada 1999 oleh mantan Presiden Hugo Chavez.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com