Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Venezuela Mengaku Tangkap Mata-mata AS, Bawa Uang dalam Jumlah Banyak

Kompas.com - 12/09/2020, 15:49 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

FALCON, KOMPAS.com - Presiden Venezuela Nicolas Maduro menyatakan mata-mata Amerika Serikat (AS) telah ditangkap ketika memata-matai kilang minyak terbesar di negara itu.

Maduro mengatakan hal tersebut pada Jumat (11/9/2020) sebagaimana dilansir dari Global News, Sabtu (12/9/2020).

Dalam siaran langsung di televisi pemerintah, Maduro mengatakan pria itu ditangkap pada Kamis (10/9/2020) di negara bagian Falcon, tempat dia memata-matai kilang minyak Amuay dan Cardon.

Maduro mengatakan mata-mata AS tersebut adalah seorang marinir yang bertugas di pangkalan Badan Intelijen Pusat (CIA) di Irak.

Baca juga: Iran Diperkirakan Kirim Minyak ke Venezuela Lagi, Bisa Lolos dari AS?

“Dia ditangkap dengan senjata khusus. Dia membawa uang tunai dalam jumlah besar, dollar AS dalam jumlah besar dan barang-barang lainnya,” kata Maduro.

Maduro tidak memberikan rincian lebih lanjut, tetapi mengatakan bahwa mata-mata tersebut memberikan pernyataan di dalam tahanan.

Baik Kementerian Luar Negeri AS maupun Gedung Putih tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Amuay dan Cardon adalah bagian dari Paraguana Refining Center, yang memiliki kapasitas penyulingan minyak hingga 971.000 barel per hari.

Baca juga: Presiden Venezuela akan Bagikan Vaksin Covid-19, Sputnik-V ke Hampir 15.000 Kandidat Legislatif

Kedua fasilitas itu telah mengalami beberapa kali penyetopan operasi dalam beberapa tahun terakhir.

Oposisi menuding penyetopan tersebut disebabkan atas kesalahan manajemen dan kurangnya pemeliharaan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com