CARACAS, KOMPAS.com - Presiden Venezuela Nicolas Maduro pada Selasa (8/9/2020), mengusulkan pemberian vaksin virus corona Rusia, kepada hampir 15.000 kandidat dalam pemilihan legislatif mendatang, agar mereka dapat berkampanye dengan aman.
Rusia pada Agustus melisensikan vaksin Covid-19, bernama Sputnik-V, setelah kurang dari 2 bulan mengujikan kepada manusia, sebuah langkah yang dirayakan oleh Moskwa.
Baca juga: Presiden Brasil: Penyuntikan Vaksin Virus Corona Tidak Wajib
Namun, capaiannya dipertanyakan oleh beberapa ahli internasional, yang mencatat bahwa hanya sekitar 10 persen uji klinis yang berhasil dilakukan oleh penelitian vaksin Rusia itu.
Musuh Maduro secara luas berencana untuk memboikot pemungutan suara 6 Desember, dengan alasan bahwa itu dicurangi untuk mendukung Partai Sosialis yang berkuasa.
Baca juga: Hasil Penelitian Mendorong untuk Diciptakannya Vaksin Virus Corona Dibedakan Sesuai Jenis Kelamin
Satu faksi oposisi telah berusaha membuka pembicaraan dengan pemerintah untuk mencari jaminan suara.
"Merupakan ide yang baik untuk memberikan vaksin Rusia kepada 14.400 kandidat yang telah mendaftar, sehingga mereka dapat menjalankan kampanye pemilihan mereka dengan lebih nyaman," kata Maduro dalam pidato yang disiarkan televisi, seperti dilansir dari Reuters pada Rabu (9/9/2020).
Baca juga: China Diam-diam Uji Vaksin Virus Corona kepada Para Pekerjanya
Dia mengatakan bahwa pada September, beberapa vaksin Rusia akan tiba untuk uji klinis, dan pada Oktober "vaksin lain" akan tiba, tanpa menjelaskan lebih lanjut.
Vaksin Covid-19, Sputnik-V, Rusia menghasilkan respons antibodi pada semua peserta dalam uji coba tahap awal, menurut hasil yang diterbitkan pada Jumat oleh jurnal medis The Lancet, yang mencatat bahwa uji coba jangka panjang masih diperlukan.
Baca juga: Keterujian Rendah, Vaksin Virus Corona Asal Rusia Miliki Beragam Efek Samping
Kirill Dmitriev dari CEO dana kekayaan kedaulatan Rusia, yang telah mendukung vaksin tersebut, mengatakan setidaknya 3.000 orang telah direkrut untuk uji coba Sputnik-V skala besar, dan hasil awal diharapkan pada Oktober atau November.
Uji coba itu melibatkan sekitar 40.000 peserta, kata Badan Usaha Pengelola Investasi Negara (sovereign wealth fund/SWF) pada Agustus.
Baca juga: Inilah Nama Vaksin Virus Corona yang Diciptakan Rusia, Sputnik V
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.