Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekutu Trump Memintanya untuk Mengaku Kalah di Pilpres AS

Kompas.com - 23/11/2020, 14:38 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber BBC

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Salah seorang sekutu Presiden AS Donald Trump terang-terangan memintanya untuk mengaku kalah dalam pilpres tahun ini.

Mantan Gubernur Negara Bagian New Jersey Chris Christie bahkan menyebut tim hukum yang dibentuk sang presiden sebagai "aib nasional".

Pernyataan itu disampaikan Christie setelah Trump menolak untuk mengakui kemenangan Joe Biden, bahkan membuat serangkaian klaim tak berdasar.

Baca juga: Trump Harus Segera Tinggalkan Akun Twitter @POTUS

Banyak dari politisi dan sekutunya di Partai Republik yang mendukung langkah hukumnya. Tapi banyak juga yang terang-terangan menentangnya.

Pada Sabtu (21/11/2020), tim hukumnya kalah di Pennsylvania, setelah hakim menolak gugatan mereka untuk membatalkan jutaan surat suara yang dikirim lewat pos.

Dalam putusan yang terbilang pedas, Hakim Matthew Brann menyatakan pengadilannya sudah dihadapkan pada argumen hukum tanpa dasar dan tuduhan spekulatif.

Putusan itu menjadi dasar bagi dewan pemilu Pennsylvania untuk mengesahkan hasil Pilpres AS pada Senin waktu setempat (23/11/2020).

Sebagaimana diberitakan BBC, Joe Biden memenangkan negara bagian yang masuk kategori battleground itu dengan keunggulan 80.000 suara dari Trump.

Namun, tim hukum presiden berusia 74 tahun itu sudah berencana untuk mengajukan banding atas hasil yang menurut mereka tidak adil.

Baca juga: China Pertimbangkan Ikut Pakta Perdagangan Bebas yang Ditinggalkan Trump

Berdasarkan proyeksi media AS, Biden digadang-gadang mendapatkan 306 electoral votes, melebihi batas 270 yang disyaratkan masuk ke Gedung Putih.

Sementara petahana hanya memperoleh 232 electoral votes.

Mantan Gubernur New Jersey, Chris Christie.Twitter @GovChristie Mantan Gubernur New Jersey, Chris Christie.

Apa yang Chris Christie katakan?

Berbicara kepada ABC's This Week pada Minggu 922/11/2020), Christie mengatakan tim hukum yang menggugat hasil Pemilu Amerika adalah aib nasional.

Dia menuturkan kampanye Trump hanya bisa berkoar-koar bahwa pemilu sudah dicurangi di luar pengadilan. Namun saat sidang, mereka diam seribu bahasa.

"Saya menjadi pendukung presiden. Saya bahkan memilihnya dua kali. Namun kita tentu tak bisa bersikap telah terjadi sesuatu padahal nyatanya tak ada apa pun," kecamnya.

Baca juga: Biasanya Ramai, Trump Tiba-tiba Hilang Usai Pilpres AS, ke Mana Dia?

Christie merupakan sosok yang mendukung pencalonan Trump pada 2016. Dia bahkan membantu persiapan presiden saat debat dengan Biden.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Membaca Arah Kepemimpinan Korea Utara dari Lagu Propaganda Terbaru

Membaca Arah Kepemimpinan Korea Utara dari Lagu Propaganda Terbaru

Internasional
Apa Saja yang Perlu Diketahui dari Serangan Israel di Rafah?

Apa Saja yang Perlu Diketahui dari Serangan Israel di Rafah?

Global
AS Disebut Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel karena Kekhawatiran akan Serangan ke Rafah

AS Disebut Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel karena Kekhawatiran akan Serangan ke Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-804 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Dilantik untuk Periode Ke-5 | Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Rangkuman Hari Ke-804 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Dilantik untuk Periode Ke-5 | Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Global
Jepang Dinilai Joe Biden Xenofobia, Benarkah?

Jepang Dinilai Joe Biden Xenofobia, Benarkah?

Internasional
AS Optimistis Usulan Hamas Direvisi Lancarkan Gencatan Senjata di Gaza

AS Optimistis Usulan Hamas Direvisi Lancarkan Gencatan Senjata di Gaza

Global
6 Bulan Jelang Pilpres AS, Siapa Bakal Cawapres Trump?

6 Bulan Jelang Pilpres AS, Siapa Bakal Cawapres Trump?

Global
Kabinet Perang Israel Putuskan Lanjutkan Operasi di Rafah Gaza meski Dikecam Internasional

Kabinet Perang Israel Putuskan Lanjutkan Operasi di Rafah Gaza meski Dikecam Internasional

Global
Saat Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa Menyebar di Belanda, Jerman, Perancis, Swiss, dan Austria...

Saat Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa Menyebar di Belanda, Jerman, Perancis, Swiss, dan Austria...

Global
Israel Didesak Buka Kembali Penyeberangan Rafah Gaza, AS Ikut Bersuara

Israel Didesak Buka Kembali Penyeberangan Rafah Gaza, AS Ikut Bersuara

Global
[POPULER GLOBAL] Hamas Setujui Usulan Gencatan Senjata | Pielieshenko Tewas Bela Ukraina

[POPULER GLOBAL] Hamas Setujui Usulan Gencatan Senjata | Pielieshenko Tewas Bela Ukraina

Global
Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky yang Dirancang Rusia

Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky yang Dirancang Rusia

Global
Polisi Bubarkan Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amsterdam dan Berlin

Polisi Bubarkan Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amsterdam dan Berlin

Global
OPCW: Tuduhan Penggunaan Senjata Kimia di Ukraina Tidak Cukup Bukti

OPCW: Tuduhan Penggunaan Senjata Kimia di Ukraina Tidak Cukup Bukti

Global
Israel Kerahkan Tank ke Rafah, Ambil Alih Kontrol Perbatasan

Israel Kerahkan Tank ke Rafah, Ambil Alih Kontrol Perbatasan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com