Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biasanya Ramai, Trump Tiba-tiba "Hilang" Usai Pilpres AS, ke Mana Dia?

Kompas.com - 22/11/2020, 16:50 WIB
Aditya Jaya Iswara

Editor

Esper belakangan ini menolak saran Trump agar mengerahkan pasukan untuk memadamkan protes di berbagai kota. Adapun Krebs berselisih paham dengan Trump soal kecurangan pemilu Amerika Serikat.

Trump juga terpantau mengawasi perubahan kebijakan, seperti pengurangan pasukan militer AS di Afghanistan dan Irak.

Berbagai kebijakan ini, yang dilakukan secara tertutup di Gedung Putih, akan berefek panjang pada AS dan negara lainnya. Ini tentu akan memperumit Biden saat dia mengambil alih jabatan presiden Januari mendatang.

Baca juga: Usai Ditinggalkan Trump, Apa yang Bisa Afghanistan Harapkan dari Biden?

Selain beberapa langkah dramatis ini, Trump memantau pekerjaan para pengacaranya yang tidak begitu berhasil menggugat hasil pilpres Amerika Serikat.

Menurut beberapa orang yang mengenal Trump, karena gugatan yang sedang bergulir itulah dia tidak menonjolkan diri akhir-akhir ini.

"Trump mencoba membiarkan gugatan hukum bermain sendiri," kata Kurt Volker, yang pernah menjabat sebagai utusan khusus presiden untuk Ukraina dan bersaksi atas upaya pemakzulan Trump oleh DPR yang dikendalikan Demokrat.

Ketika menggulirkan gugatan hukum pilpres, Trump menuduh lawan politiknya sebagai "Demokrat Kiri Radikal" yang ikut campur dalam pemilu Amerika Serikat.

Ini mencerminkan gaya sang presiden.

Trump, seperti yang dikatakan Volker, mengganggap berbagai hal sebagai serangan pribadi. Volker ingat pernah berbicara dengan Trump di Gedung Putih tentang kebijakan AS di Ukraina dan masalah lainnya.

Selama diskusi mereka, kata Volker, Trump berbicara seolah-olah orang-orang ingin memakzulkannya.

Baca juga: Bisakah Trump Membalik Hasil Pemilu Amerika? Begini Aturannya...

"Dia berkata mereka mencoba menjatuhkannya, siapa pun mereka. Dia merasa seperti memperjuangkan hal-hal yang ia yakini dan bahwa orang-orang bersekongkol melawannya," kata Volker.

Dalam beberapa pekan terakhir, para kritikus Trump cemas karena ia menolak membantu transisi pemerintahan.

"Sungguh situasi yang tragis melihat sesuatu seperti ini. Dia mendahulukan kepentingan dirinya ketimbang urusan rakyat Amerika," kata Lawrence Korb, yang menjabat sebagai asisten sekretaris pertahanan di era pemerintahan Ronald Reagan.

"Bahkan jika ia menolak hasil pilpres, ia semestinya tetap bisa mengarahkan orang-orang Biden dan menyiapkan mereka."

Namun, pendukung Trump tetap bersimpati kepadanya. Jutaan orang di seluruh AS memiliki pandangan yang sama dengannya. Hampir tiga perempat dari anggota dan simpatisan Partai Republik, menurut sebuah jajak pendapat, meragukan kemenangan Biden di pilpres AS 2020.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Protes Gaza Kampus AS: Rusuh di MIT, Wisuda Sejumlah Kampus Pertimbangkan Keamanan

Protes Gaza Kampus AS: Rusuh di MIT, Wisuda Sejumlah Kampus Pertimbangkan Keamanan

Global
Warga Kuba Terpikat Jadi Tentara Rusia karena Gaji Besar dan Paspor

Warga Kuba Terpikat Jadi Tentara Rusia karena Gaji Besar dan Paspor

Internasional
Warga Rafah Menari dan Bersorak Mendengar Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza...

Warga Rafah Menari dan Bersorak Mendengar Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza...

Global
Rangkuman Hari Ke-803 Serangan Rusia ke Ukraina: Atlet Ukraina Tewas | Tentara Latihan Senjata Nuklir

Rangkuman Hari Ke-803 Serangan Rusia ke Ukraina: Atlet Ukraina Tewas | Tentara Latihan Senjata Nuklir

Global
5 Orang Tewas di Rafah dalam Serangan Udara Israel Semalam

5 Orang Tewas di Rafah dalam Serangan Udara Israel Semalam

Global
Juara Angkat Besi Eropa Ini Tewas dalam Perang Membela Ukraina

Juara Angkat Besi Eropa Ini Tewas dalam Perang Membela Ukraina

Global
Israel Bersumpah Lanjutkan Serangan di Rafah, sebab Gencatan Senjata Tak Pasti

Israel Bersumpah Lanjutkan Serangan di Rafah, sebab Gencatan Senjata Tak Pasti

Global
Taiwan Kembangkan Sistem Satelit Serupa Starlink Milik Elon Musk

Taiwan Kembangkan Sistem Satelit Serupa Starlink Milik Elon Musk

Internasional
[POPULER GLOBAL] Warga Gaza Diperintahkan Mengungsi | Kucing Terjebak Masuk Kardus Paket

[POPULER GLOBAL] Warga Gaza Diperintahkan Mengungsi | Kucing Terjebak Masuk Kardus Paket

Global
Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza, Jeda Perang 7 Bulan

Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza, Jeda Perang 7 Bulan

Global
Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com