Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditemukan Kuburan Janin Hasil Aborsi, Tertulis Nama Ibunya dan Dinamai Taman Malaikat

Kompas.com - 22/11/2020, 16:32 WIB
Aditya Jaya Iswara

Editor

Sebelum diterbitkannya kesaksian sejumlah perempuan itu, seorang wartawan, Jennifer Guerra membuat peta berbagai pemakaman janin di Italia, dan menemukan lebih dari 50 makam.

"Saya yakin ada lebih banyak lagi. Ini bukan fenomena baru atau terbatas di sejumlah tempat. Faktanya adalah ini terjadi di banyak tempat dan praktik ini terjadi lebih dari 20 tahun," kata Guerra.

Walaupun aborsi legal di Italia sejak 1978, organisasi Katolik yang membuat pemakaman janin, Asosiasi Melindungi Hidup, baru mulai menerapkan pada 1998 di kawasan Lombardy.

Asosiasi ini memiliki cabang di wilayah lain Italia dan memperkirakan telah menguburkan sekitar 200.000 "bayi yang tidak terlahirkan" dalam 22 tahun terakhir.

Namun juru bicara asosiasi itu, Stefano Di Battista, mengatakan mereka tidak menulis nama para ibu di berbagai pusara janin.

Jennifer Guerra menemukan lebih dari 50 kuburan janin di seluruh Italia.JENNIFERGUERRA.IT via BBC INDONESIA Jennifer Guerra menemukan lebih dari 50 kuburan janin di seluruh Italia.
"Kami tak ada sangkut pautnya dengan kondisi di pemakaman Flaminio. Saat kami tahu apa yang terjadi di sana, kami juga terkejut sama seperti pihak lain. Menulis nama ibu di pusara? Kami tidak akan melakukannya," katanya lagi.

"Kami melakukan pemakaman massal sekitar 100 janin dan kami mengumpulkan janin di rumah sakit-rumah sakit dan kami telah menandatangani kesepakatan. Kami bahkan tidak tahu apakah janin-janin itu hasil aborsi paksa atau sukarela, berapa lama kehamilan, siapa keluarganya," kata Di Battista.

"Di pemakaman, kami hanya meletakkan batu pusara kecil, itu cukup," tambahnya.

Baca juga: Tiga Bocah Temukan Janin Bayi di Sungai Cidurian Bandung, Diduga Hasil Aborsi

Tidak semua kuburan janin mencantumkan nama ibu termasuk di Aquí el de Caserta, di kawasan Campania.GETTY IMAGES via BBC INDONESIA Tidak semua kuburan janin mencantumkan nama ibu termasuk di Aquí el de Caserta, di kawasan Campania.
Arti simbolis

Namun kasus di pemakaman Flaminio, Roma serta di tempat lain seperti di Torino atau Brescia, menunjukkan bahwa tidak semua asosiasi menghargai hak anonim perempuan yang melakukan aborsi.

Wartawan Jennifer Guerra yang meneliti masalah ini mengatakan ia mewawancarai banyak perempuan yang menyatakan mereka sama sekali tidak tahu apa yang akan dilakukan dengan janin setelah diaborsi.

"Bagi saya masalahnya, lebih dari privasi dan masalahnya adalah berbaga asosiasi ini yang mengklaim boleh bertindak. Tidak ada persetujuan dari orang tua janin," kata Guerra.

"Dalam banyak kasus, para perempuan harus menandatangani formulir untuk dapat melakukan aborsi. Namun isu terkait apa yang akan dilakukan dengan janin tidak terterta dalam formulir itu," tambahnya.

Organisasi Melindungi Hidup mengklaim memakamkan lebih dari 220.000 janin dalam 22 tahun.CORTESÍA ADVM via BBC INDONESIA Organisasi Melindungi Hidup mengklaim memakamkan lebih dari 220.000 janin dalam 22 tahun.
Apakah ada perubahan sejauh ini?

Di Roma, saat ini tedapat usulan peraturan daerah yang berisi hak perempuan memberikan keputusan terkait janin yang digugurkan.

Juru bicara asosiasi Katolik yang menangani pemakaman janin, Stefano Di Battista mengatakan setahun lalu, asosiasi itu mulai mencatumkan surat persetujuan dalam kesepakatan yang ditandatangani dengan rumah sakit untuk memastikan para ibu yang menjalani aborsi mengetahui apa yang akan dilakukan dengan janin mereka.

"Kalau mereka (rumah sakit) tidak memberikan surat izin, kami tak akan mengambil janin-janin itu," katanya.

Baca juga: Jenazah Dokter Aborsi Ilegal Dimakamkan dengan Protokol Covid-19

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

Global
Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Global
Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Global
AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

Global
Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Global
Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Global
Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com