Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bisakah Trump Membalik Hasil Pemilu Amerika? Begini Aturannya...

Kompas.com - 21/11/2020, 14:40 WIB
Aditya Jaya Iswara

Editor

Adakah yang pernah melakukan hal seperti ini sebelumnya?

Terakhir kali pemilihan yang hasilnya ketat melibatkan perebutan elektor terjadi pada tahun 2000 antara Al Gore dan George W Bush. Pertarungan itu terjadi di satu negara bagian, Florida, tempat perbedaan suara antara kandidat hanya beberapa ratus suara.

Akhirnya, Mahkamah Agung turun tangan dan mencegah peninjauan kembali lebih lanjut - dan Bush menjadi presiden.

Untuk sengketa pemilu yang melibatkan banyak negara bagian, Anda harus kembali hingga tahun 1876, persaingan antara kandidat Republik Rutherford B Hayes dan kandidat Demokrat Samuel Tildon.

Dalam episode itu, hasil yang dipersengketakan di Louisiana, South Carolina, dan Florida, berarti tidak ada kandidat yang dapat memenangkan mayoritas di Electoral College.

Kebuntuan itu melempar pemilihan ke tangan DPR, yang akhirnya memihak Hayes, yang seperti Bush pada 2000 dan Trump pada 2016, memenangkan lebih sedikit suara secara nasional daripada lawannya.

Baca juga: Tolak Tuduhan Trump dalam Pemilu, Anggota Partai Republik Ini Dapat Ancaman Pembunuhan

Apa yang terjadi jika Trump menolak meninggalkan Gedung Putih?

Jika upaya sang presiden membalikkan hasil pilpres AS 2020 gagal, pada 12:01 siang tanggal 20 Januari, Joe Biden akan dilantik sebagai presiden AS ke-46 baik Trump mengaku kalah atau tidak.

Pada titik itu, Dinas Rahasia dan militer AS boleh memperlakukan mantan presiden seperti siapa pun yang berada di properti pemerintah tanpa izin.

"Sungguh keterlaluan yang ia lakukan," kata Biden dalam konferensi pers pada Kamis. "Pesan yang sangat merusak terkirim ke seluruh dunia tentang bagaimana demokrasi berfungsi."

Bahkan jika Trump tidak sukses, strategi tak pandang bulunya dalam menggugat hasil pemilu AS 2020 menjadi preseden bagi pemilu Amerika di masa depan, dan menurut jajak pendapat mencederai kepercayaan banyak warga Amerika pada sistem dan institusi demokrasi AS.

Baca juga: Sebut Pemilu AS Aman, Direktur Badan Keamanan Siber Malah Dipecat Trump

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com