WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Sekretaris Negara Bagian Georgia, Amerika Serikat, Brad Raffensperger mendapatkan kecaman hingga ancaman pembunuhan dari Partai Republik ketika berusaha menentang klaim Donald Trump atas hasil pilpres lalu.
Raffensperger adalah salah satu orang Partai Republik yang menentang Trump, ketika banyak dari mereka berusaha menyuarakan tuduhan tidak berdasar tentang kecurangan pemilu.
Sebelum pemilu, anggota Republik ini telah menghadapi tuntutan dari kelompok hak-hak sipil untuk mengundurkan diri karena membuat pemilih menunggu lama dalam memberikan suara dalam pemilihan utama (primary election).
Dia juga mendapatkan kritik karena menolak mengirimkan aplikasi surat suara absensi kepada semua pemilih untuk pemilihan umum.
Kemudian, ia meningkatkan kewaspadaan terhadap kemungkinan kecurangan pemilu dengan membentuk gugus tugas dan mengumandangkan tuntutan kecurangan pemilih potensial.
Ketika Trump kalah suara di Georgia dari Joe Biden sekitar 13.000 suara dan ia menuduh adanya penipuan hasil pemilu, Raffensperger muncul dengan keras membantah tuduhan itu.
Baca juga: Hasil Pilpres AS: Ajudan Trump Hampir Akui Kekalahan, Janjikan Transisi Mulus
Trump, yang mendukungnya Raffensperger di pemerintahan Georgia pada 2018, sekarang mengarahkan kemarahan kepadanya dan dua senator Republik Georgia lainnya.
Raffensperger terus mendorong kembali serangan terhadap kantornya pada Rabu, dengan mengatakan bahwa kerugian Trump di negara bagian adalah kesalahannya sendiri.
“Saya seorang Republikan yang konservatif. Ya, saya ingin Presiden Trump menang. Namun, sebagai sekretaris negara bagian, kami harus melakukan tugas kami," katanya dalam wawancara dengan The Guardian.
“Saya akan berjalan dengan baik, lurus, sejalan dengan integritas. Saya pikir integritas masih penting," tambahnya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanKunjungi kanal-kanal Sonora.id
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.