Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Twitter Tandai 300.000 'Twit Sesat' Soal Pemilu Amerika Serikat

Kompas.com - 13/11/2020, 10:03 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

Sumber AFP

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Twitter menandai 300.000 twit yang berkaitan dengan pemilihan presiden Amerika Serikat (pilpres AS) sebagai unggahan yang "berpotensi menyesatkan" dalam 2 pekan selama pemungutan suara. 

Sekitar 0.2 persen dari twit yang ada berkaitan dengan pilpres AS, ungkap Twitter pada Kamis (12/11/2020).

Media sosial itu mengatakan bahwa pelabelan atau penandaan itu dikeluarkan antara 27 Oktober sampai 11 November, satu minggu sebelum dan sesudah pilpres AS yang dilaksanakan pada 3 November 2020 dan dimenangkan Demokrat, Joe Biden atas Donald Trump dari Republik.

Baca juga: Trump Kalah Pilpres AS, Hak Istimewanya di Twitter Bakal Hilang

Dari 300.000 tweet yang ditandai, 456 twit ditutupi oleh pesan peringatan dan memiliki fitur yang membatasi keterlibatan pengguna.

Twit yang ditandai tidak dapat disukai, di-retweet ataupun dibalas menurut Vijaya Gadde, kepala hukum, kebijakan, kepercayaan dan keamanan Twitter kepada AFP.

Perkiraan awalnya, sebanyak 74 persen orang melakukan apa yang mereka lihat dari twit yang menyesatkan sebelum ditandai.

Baca juga: Biden Bantah Semua Konspirasi Trump di Twitter

Angkanya menurun menjadi 29 persen setelah twit diberi tanda 'menyesatkan' dan diberi pesan peringatan.

Selama masa pemilihan presiden AS, Twitter mengunggah pesan di halaman pengguna Amerika yang dilihat 389 juta kali dengan bunyi, "mengingatkan orang-orang bahwa hasil pemilihan kemungkinan besar akan ditunda dan bahwa memberikan suara melalui pos adalah aman dan legal."

Penandaan twit di media sosial AS itu dilakukan setelah hampir setengah dari twit presiden petahana Donald Trump kerap mengklaim adanya kecurangan tanpa bukti dan mendeklarasikan bahwa dirinyalah pemenang pilpres.

Baca juga: Serba-serbi Pemilu AS: Dari Berharap Menang Hingga Putus Asa, Ini 5 Kicauan Trump di Twitter

Trump juga menuduh bahwa lawannya, Joe Biden dari Partai Demokrat telah melakukan penipuan besar-besaran selama pilpres berlangsung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Global
Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Global
Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Global
PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

Global
Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Global
Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com