"Saya sangat sulit untuk percaya bahwa tingkat Komandan Skuadron tidak tahu apa yang terjadi, mengingat mereka harus berdiskusi dengan (komandan patroli) usai melakukan setiap misi," katanya.
"Saya merasa hampir tidak mungkin bila mereka tidak tahu apa yang terjadi di lapangan. Tidak mungkin."
Dia menyebutkan trauma bagi para saksi dugaan kejahatan perang di Afghanistan benar-benar menghancurkannya.
"Hal ini telah mengakhiri karier militer saya, padahal merupakan karier militer yang bagus," katanya.
"Beberapa teman dekat saya di resimen juga sangat terpengaruh dengan hal tersebut."
Ia mengatakan pengalaman menyaksikan dugaan pembunuhan tanpa alasan yang sah ini telah menghancurkan banyak anggota pasukan lainnya.
"Kita telah melampaui batas yang sangat buruk. Kita melampauinya selama beberapa tahun. Kita harus membayarnya sekarang."
Baca juga: Australia Memasuki Musim Durian: Baunya Sudah Tercium
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.