BIRMINGHAM, KOMPAS.com - Seorang imigran ilegal pekerja kasar alami kecelakaan kerja hingga tewas di tempat pendauran ulang sampah.
Gul Daad Khan (36 tahun) bekerja overtime 11 jam per hari dalam 6 hari dengan bayaran hanya 3,18-35 pound sterling (Rp 59.564 sampaiRp 655.587) per jam.
Khan alami kecelakaan dan meninggal seketika pada 12 Oktober 2016, tapi kisahnya baru sekarang dipublikasikan, lapor The Birmingham Mail.
Melansir The Sun pada Sabtu (15/11/2020), penyelidikan tahun lalu diberitahu bahwa banyak fitur keselamatan di baler sudah tidak berfungsi, tidak ada penilaian risiko yang dilakukan, dan tidak ada peralatan keselamatan yang ditawarkan kepada karyawan.
Baca juga: Selama 27 Tahun Keluarga Ini Tak Tahu Kerabatnya yang Hilang Tewas Kecelakaan
Tidak ada yang menghadapi tindakan apa pun atas kematian Khan di industri yang telah menyebabkan setidaknya 19 pekerja tewas sejak 2017.
Khan naik ke atas baler yang digunakan untuk menghancurkan karton setelah tersumbat, tetapi jatuh ke dalam mesin dan hancur.
Rincian tragedi itu terungkap pada pemeriksaan yang menyatakan penyebab resmi kematian sebagai "asphyxia".
Dalam catatan pemeriksaan tertulisnya, asisten koroner James Bennett berkata, “Baler telah diblokir karena kelebihan muatan dengan karton.
Baca juga: Sekitar 140 Migran Afrika Tenggelam dalam Kecelakaan di Lepas Pantai Senegal
"Dalam upaya untuk membersihkan penyumbatan, almarhum naik ke atas baler. Dia jatuh ke dalam mesin, yang kemudian terus beroperasi.”
Pemeriksa mayat mendaftarkan serangkaian masalah "penyebab" hingga kematian tersebut.
Dia berkata, “Banyak fitur keamanan baler telah dinonaktifkan. Baler tidak dipertahankan. "
Pemeriksa mayat menambahkan tidak ada pelatihan, tidak ada penilaian risiko, tidak ada "sistem kerja yang aman", dan tidak ada peralatan keselamatan yang disediakan untuk para pekerja.
Baca juga: Pekerja Delivery Makanan Asal Indonesia Tewas akibat Kecelakaan di Sydney
Mantan teman flat dan rekan kerja Khan, Gulbacha Yousafhail, memiliki pernyataan yang dibacakan di pemeriksaan dan berbicara tentang kondisi kerja.
Dia mengatakan kepada pengadilan bahwa dia buta huruf, bahkan tidak tahu alamat situs tersebut dan menggambarkan upah dan jam kerja yang buruk.
Dari gaji mereka, dia dan Khan membayar 100 setiap bulan untuk kamar sewaan bersama di Lozells.