Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jerman Dakwa 12 Orang yang Berencana Bunuh dan Lukai Muslim Sebanyak-banyaknya

Kompas.com - 15/11/2020, 17:10 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

BERLIN, KOMPAS.com - Jaksa Jerman telah mendakwa 12 pria yang merencanakan serangan bersenjata pada Jumat (13/11/2020).

Komplotan itu dikabarkan akan menyerang di masjid-masjid dan menargetkan pembunuhan dan melukai sebanyak mungkin terhadap Muslim.

"Mereka merencanakan melukai sebanyak mungkin Muslim untuk menciptakan kondisi seperti perang saudara," ujar jaksa dalam sebuah pernyataan.

Baca juga: Putra Mahkota Arab Saudi Bersumpah untuk Lawan Ekstremis Tanpa Ampun

Komplotan itu terdiri dari 11 anggota gangster dengan 1 kaki tangan. Satu dari mereka berjanji akan menyumbang ribuan dollar untuk membeli senjata senilai 59.000 dollar AS (Rp838 juta).

Semua tersangka adalah orang Jerman dan keseluruhannya kecuali satu dari mereka telah ditahan. Tersangka ke-12 masih buron, kata jaksa di kota tenggara Stuttgart, dikutip Al Arabiya.

Sementara satu orang lainnya meninggal saat ditahan. Tidak ada informasi lebih lanjut yang tersedia terkait kematian satu orang itu.

Baca juga: Tak Terima Hagia Sophia Dijadikan Masjid, Ekstremis Sayap Kanan Yunani Bakar Bendera Turki

Jerman telah mengalami serangkaian serangan sayap kanan dalam beberapa tahun terakhir yang ditujukan pada minoritas dan mereka yang dianggap mendukung mereka.

Anggota yang disebut Gerakan Bawah Tanah Sosialis Nasional (NSU) dihukum pada tahun 2018 karena pembunuhan etnis Turki selama satu dekade.

Tahun lalu, ekstremis sayap kanan lainnya menargetkan sinagogue di Jerman Timur, menewaskan dua orang yang berada di sekitar.

Baca juga: Diracuni Ekstremis Sayap Kanan, Jerman Berniat Bubarkan Sebagian Pasukan Elite

Seorang simpatisan sayap kanan yang dicurigai telah diadili karena membunuh politisi konservatif Walter Luebcke.

Luebcke, seorang pendukung vokal Kanselir Angela Merkel, telah meminta para pengungsi untuk diberikan dukungan dan sambutan yang mereka butuhkan selama krisis pengungsi 2015.

Simpatisan sayap kanan juga telah dibuka kedoknya di kepolisian dan angkatan bersenjata.

Ekstremisme sayap kanan sangat sensitif di Jerman karena tanggung jawabnya atas genosida Perang Dunia Kedua oleh Nazi terhadap enam juta orang Yahudi di Eropa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com