BEIJING, KOMPAS.com - China pada Jumat (13/11/2020) mendesak Amerika Serikat (AS) untuk melihat dengan benar kebijakan integrasi militer-sipil China, serta menghentikan intimidasi tak berdasar terhadap perusahaan-perusahaan China tertentu dengan dalih keamanan nasional.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin menyampaikan pernyataan itu pada sebuah konferensi pers, sebagai tanggapan atas pertanyaan perihal perintah eksekutif terbaru Presiden AS Donald Trump, yang melarang warga Amerika berinvestasi di perusahaan-perusahaan China yang memiliki hubungan dengan aparat militer China.
Baca juga: Kemenangan Joe Biden Bakal Untungkan Negara Ini untuk Lawan China
Seraya berjanji akan dengan tegas melindungi hak dan kepentingan sah perusahaan China, Wang mengatakan pemerintah AS secara keji memfitnah dan menghina kebijakan integrasi militer-sipil China, di balik motif politik dan menyalahgunakan kekuasaan negara dengan mengintimidasi perusahaan China.
Dia menyebut tindakan tersebut sebagai pelanggaran serius terhadap prinsip persaingan pasar serta aturan ekonomi dan perdagangan internasional, yang juga sangat mengganggu kerja sama ekonomi, perdagangan, dan investasi normal antara China dan AS.
Baca juga: Muslim, China, dan Aborigin adalah Kelompok Minoritas yang Jadi Target Rasisme
Wang menambahkan bahwa langkah tersebut secara serius akan melanggar hak dan kepentingan sah perusahaan China, serta merugikan kepentingan investor internasional, termasuk yang berasal dari AS.
Juru bicara itu mendesak AS untuk menarik keputusan keliru tersebut.
Baca juga: Akhirnya, China Ucapkan Selamat Kepada Presiden AS Terpilih Joe Biden
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.