Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pencandu Narkoba Bunuh Ayah Kandungnya, Bermula dari Pertengkaran Hebat

Kompas.com - 11/11/2020, 13:02 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Asia One

UTTARADIT, KOMPAS.com - Seorang pencandu narkoba di provinsi Uttaradit di Thailand, Chakrit (20), ditangkap polisi setelah menyayat ayah kandungnya hingga tewas.

Peristiwa keji itu terjadi pada Senin (9/11/2020) malam waktu setempat. Motif pelaku melakukan pembunuhan tersebut adalah karena sebuah pertengkaran.

Pada Selasa (10/11/2020), pejabat sub-distrik Charim, Rachan Mahawan, mengatakan telah mengetahui kejadian tersebut pada Senin malam.

Baca juga: Tersangka Pembunuhan di Charlie Hebdo pada 2015 Positif Covid-19, Sidang Ditunda

Setelah itu, dia ikut mendatangai tempat kejadian perkara (TKP) bersama dengan petugas kepolisian sebagaimana dilansir dari Asia One, Rabu (11/11/2020).

Korban diidentifikasi identitasnya bernama Jamrong Teekawong (54). Dia dibunuh putranya tersebut di rumahnya di sub-distrik Charim.

Berdasarkan hasil penyelidikan, pihak kepolisian mengatakan bahwa korban dipaksa berlutut sebelum akhirnya dibubuh pelaku.

Baca juga: Pemerintah Italia Dituduh Datangkan Tersangka Pembunuhan di Gereja Perancis

Sebagian besar anggota tubuh korban seperti wajah, tanah, tangan, dan bagian belakang kepalan dipenuhi dengan luka sayatan.

Investigasi kepolisian melaporkan hanya ada dua orang yang tinggal di rumah tersebut yakni korban dan pelaku pembunuhan.

Tetangga mengatakan keduanya telah terjebak dalam pertengkaran hebat sebelum Jamrong akhirnya tewas di tangan Chakrit.

Baca juga: Tersangka Pembunuhan di Gereja Perancis: Pria Tunisia Berusia 21 Tahun

Setelah membunuh ayahnya, Chakrit mencoba bersembunyi namun akhirnya menyerah kepada kepala desa.

Chakrit kemudian mengaku bahwa dia membunuh ayahnya dengan pisau berukuran 20 inci atauy sekitar 50 sentimeter (cm).

Rachan mengeklaim bahwa pelaku merupakan pencandu narkoba dan sering bertengkar dengan ayahnya.

Baca juga: Muslim Perancis Prihatin dan Bersimpati atas Pembunuhan di Gereja Kota Nice

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Motif Penembakan PM Slovakia Akhirnya Terungkap

Motif Penembakan PM Slovakia Akhirnya Terungkap

Global
Implikasi Geopolitik Timur Tengah Pasca-Kecelakaan Helikopter Presiden Iran

Implikasi Geopolitik Timur Tengah Pasca-Kecelakaan Helikopter Presiden Iran

Global
Kebakaran di Apartemen Hanoi, 14 Orang Tewas

Kebakaran di Apartemen Hanoi, 14 Orang Tewas

Global
Putri Remajanya Marah, Ayah Ini Berlutut Minta Maaf Tak Mampu Belikan iPhone

Putri Remajanya Marah, Ayah Ini Berlutut Minta Maaf Tak Mampu Belikan iPhone

Global
Rangkuman Hari Ke-820 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Izinkan Penyitaan Aset AS | Polandia dan Yunani Serukan UE Ciptakan Perisai Pertahanan Udara

Rangkuman Hari Ke-820 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Izinkan Penyitaan Aset AS | Polandia dan Yunani Serukan UE Ciptakan Perisai Pertahanan Udara

Global
Saat Ratusan Ribu Orang Antar Presiden Iran Ebrahim Raisi ke Tempat Peristirahatan Terakhirnya...

Saat Ratusan Ribu Orang Antar Presiden Iran Ebrahim Raisi ke Tempat Peristirahatan Terakhirnya...

Global
Arab Saudi Setop Keluarkan Izin Umrah untuk Berlaku Sebulan

Arab Saudi Setop Keluarkan Izin Umrah untuk Berlaku Sebulan

Global
Kerusuhan dan Kekerasan Terjadi di Kaledonia Baru, Apa yang Terjadi?

Kerusuhan dan Kekerasan Terjadi di Kaledonia Baru, Apa yang Terjadi?

Global
[POPULER GLOBAL] 20 Penumpang Singapore Airlines di ICU | Israel Kian Dikucilkan

[POPULER GLOBAL] 20 Penumpang Singapore Airlines di ICU | Israel Kian Dikucilkan

Global
 Pertama Kali, Korea Utara Tampilkan Foto Kim Jong Un Beserta Ayah dan Kakeknya

Pertama Kali, Korea Utara Tampilkan Foto Kim Jong Un Beserta Ayah dan Kakeknya

Global
Penumpang Singapore Airlines Dirawat Intensif, 22 Cedera Tulang Belakang, 6 Cedera Tengkorak

Penumpang Singapore Airlines Dirawat Intensif, 22 Cedera Tulang Belakang, 6 Cedera Tengkorak

Global
Krisis Kemanusiaan Gaza Kian Memburuk, Operasi Kemanusiaan Hampir Gagal

Krisis Kemanusiaan Gaza Kian Memburuk, Operasi Kemanusiaan Hampir Gagal

Global
Nikki Haley, Saingan Paling Keras Trump Berbalik Arah Dukung Trump

Nikki Haley, Saingan Paling Keras Trump Berbalik Arah Dukung Trump

Global
Rusia Serang Kharkiv, Ukraina Evakuasi 10.980 Orang

Rusia Serang Kharkiv, Ukraina Evakuasi 10.980 Orang

Global
Menerka Masa Depan Politik Iran Setelah Kematian Presiden Raisi

Menerka Masa Depan Politik Iran Setelah Kematian Presiden Raisi

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com