Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

'God Bless America', Media Besar Dunia Sambut Baik Kekalahan Donald Trump

Kompas.com - 08/11/2020, 16:13 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

Sumber AFP

KOMPAS.com - Dengan tajuk utama seperti 'God Bless America', media besar di seluruh dunia menyambut baik kekalahan Donald Trump namun memperingatkan presiden terpilih Joe Biden bahwa dia menghadapi tantangan besar dalam memulihkan Amerika Serikat (AS).

Melansir AFP, media internasional juga memusatkan perhatian pada prestasi Kamala Harris, pasangan Biden  yang akan menjadi wakil presiden perempuan kulit hitam pertama AS.

"Fajar baru bagi Amerika," demikian tajuk utama The Independent, media di Inggris yang menampilkan Biden berdiri di samping Harris dan mencatata capaian bersejarah mereka.

Sementara The Sunday Time memuat gambar seorang wanita kulit hitam yang sedang merayakan dengan berhias bendera AS bertajuk 'Sleepy Joe membangunkan Amerika'. 

Panggilan 'Sleepy Joe' mengejek Trump, nama yang sering dipakai Trump untuk menghina Biden.

Baca juga: Joe Biden dan Lima Alasan di Balik Kemenangan dalam Pemilu Amerika Serikat

Sementara tabloid The Sunday People muncul dengan mencetak tulisan kapital bertuliskan 'GOD BLESS AMERICA'.

Surat kabar di Jerman, Bild memuat foto Trump dengan judul 'Keluar tanpa rasa hormat'. Adapun koran berhaluan kiri di Jerman, Suddeutsche Zeitung menulis tajuk mereka 'Pembebasan yang sesungguhnya, Sangat melegakan'.

Media-media itu mencatat bahwa Biden kini 'mewarisi' beban berat, tidak seperti yang dihadapi para pendahulu-pendahulunya. 

Di Australia, tabloid Daily Telegraph yang dimiliki oleh taipan media Rupert Murdoch juga berfokus pada pembangkangan yang digelorakan Trump (terhadap hasil pemilihan) dan mendeskripsikan Trump sebagai sosok yang 'penuh amarah'.

Sementara itu, media terkemuka di Brasil melaporkan kekalahan Trump dengan mengaitkan atau menyindir pemimpin tertinggi mereka sendiri, Jair Bolsonaro yang sering kali menolak fakta berbasis saintifik.

Baca juga: Pilpres AS: Pesan Persatuan Para Pemimpin Dunia kepada Joe Biden dan Kamala Harris

"Kekalahan Trump menghukum serangan terhadap peradaban, itu adalah pelajaran bagi Bolsonaro," tulis Folha de Sao Paulo salah satu surat kabar harian utama di Brasil.

"Semoga para pemimpin Brasil menangkap semangat zaman atau mati seperti Trump, yang sudah terlambat meninggalkannya

"Semoga para pemimpin Brasil menangkap semangat zaman - atau mati, terlambat seperti Trump."

Sementara media El Mundo, sayap kanan-tengah Spanyol mengucapkan ucapan selamat kepada Biden sebagai selamat tinggal kepada populisme Trump dan menggambarkan sosok Harris sebagai simbol pembaruan.

Di Swedia, media terbesarnya Dagens Nyheter menulis judul opini-editorial dengan mengatakan 'Kemenangan yang pahit, Biden akan berjuang menyembuhkan AS'.

Baca juga: Profil Joe Biden: Presiden AS Tertua, setelah 3 Dekade Mencalonkan Diri

Media itu menggambarkan sumpah Biden untuk mengembalikan AS secara normal sebagai 'misi yang mustahil'.

"Hasil pemilihan menunjukkan negara yang terpecah belah, dan akan sulit bagi Biden untuk melaksanakan program reformasi yang telah dia janjikan kepada para pemilihnya," tulis media itu.

Harian konservatif Swedia, Svenska Dagbladet memperingatkan tentang bahaya yang ditimbulkan oleh jutaan orang Amerika yang akan terus percaya retorika berbahaya Trump bahwa pemilihan telah dicuri darinya.

"Pemilihan sudah berakhir tetapi konflik terus berlanjut," ungkap judul tajuk rencana media itu.

"Separuh negara bagian, setengah dari mereka yang setidaknya memberikan suara, mungkin masih punya rasa bahwa ada sesuatu yang sangat salah setelah berbulan-bulan pertarungan dan suara-suara yang mempertanyakan pemilihan itu sendiri. Bahwa sistem pemilihan itu telah dicurangi dan tidak dapat dipercaya."

Baca juga: Gelar Jumpa Pers di Dekat Toko Buku Dewasa, Trump Bikin Bingung

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Protes Gaza Kampus AS: Rusuh di MIT, Wisuda Sejumlah Kampus Pertimbangkan Keamanan

Protes Gaza Kampus AS: Rusuh di MIT, Wisuda Sejumlah Kampus Pertimbangkan Keamanan

Global
Warga Kuba Terpikat Jadi Tentara Rusia karena Gaji Besar dan Paspor

Warga Kuba Terpikat Jadi Tentara Rusia karena Gaji Besar dan Paspor

Internasional
Warga Rafah Menari dan Bersorak Mendengar Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza...

Warga Rafah Menari dan Bersorak Mendengar Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza...

Global
Rangkuman Hari Ke-803 Serangan Rusia ke Ukraina: Atlet Ukraina Tewas | Tentara Latihan Senjata Nuklir

Rangkuman Hari Ke-803 Serangan Rusia ke Ukraina: Atlet Ukraina Tewas | Tentara Latihan Senjata Nuklir

Global
5 Orang Tewas di Rafah dalam Serangan Udara Israel Semalam

5 Orang Tewas di Rafah dalam Serangan Udara Israel Semalam

Global
Juara Angkat Besi Eropa Ini Tewas dalam Perang Membela Ukraina

Juara Angkat Besi Eropa Ini Tewas dalam Perang Membela Ukraina

Global
Israel Bersumpah Lanjutkan Serangan di Rafah, sebab Gencatan Senjata Tak Pasti

Israel Bersumpah Lanjutkan Serangan di Rafah, sebab Gencatan Senjata Tak Pasti

Global
Taiwan Kembangkan Sistem Satelit Serupa Starlink Milik Elon Musk

Taiwan Kembangkan Sistem Satelit Serupa Starlink Milik Elon Musk

Internasional
[POPULER GLOBAL] Warga Gaza Diperintahkan Mengungsi | Kucing Terjebak Masuk Kardus Paket

[POPULER GLOBAL] Warga Gaza Diperintahkan Mengungsi | Kucing Terjebak Masuk Kardus Paket

Global
Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza, Jeda Perang 7 Bulan

Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza, Jeda Perang 7 Bulan

Global
Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com