Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jadi Wakil Presiden Perempuan Pertama AS, Begini Kata Kamala Harris

Kompas.com - 08/11/2020, 13:34 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP,Sky News

WILMINGTON, KOMPAS.com - Kamala Harris menyatakan, dirinya tidak akan menjadi perempuan pertama dan terakhir yang bisa menjadi Wakil Presiden AS.

Dia menegaskannya dalam pidato perkenalan di depan pendukung di Chase Center, sebelum kemudian memperkenalkan presiden terpilih Joe Biden.

Kamala yang sebelummya menjabat sebagai Senator California itu mengenakan setelan putih, sebagai penghormatan untuk hak pilih perempuan.

Baca juga: Profil Kamala Harris: Wanita Kulit Hitam Pertama yang menjadi Wakil Presiden Amerika

Dia membuka pidatonya dengan menceritakan ibunya yang datang dari India ke AS pada usia 18 tahun, di mana dia tentu tak menyangka putrinya akan jadi orang nomor dua di sana.

"Tetapi dia percaya dan begitu yakin bahwa momen seperti ini di Amerika bakalan terwujud," jelas Kamala dalam pidatonya tersebut.

"Saya memikirkan dia... dan saya juga memikirkan generasi perempuan, kulit hitam, putih, Asia, Latina yang membuat sejarah membuka jalan bagi kita," kata dia.

"Mungkin saya adalah wakil presiden perempuan pertama di AS. Tapi saya jelas takkan jadi yang terakhir," tegas Kamala Harris diiringi lengkingan klakson dan sorakan.

"Karena setiap gadis kecil yang melihat ini akan percaya bahwa mereka bisa di negeri ini," lanjutnya dikutip AFP dan Sky News Minggu (8/11/2020).

Mantan Jaksa Agung California itu menyatakan, dia berjanji bakal memerangi rasialisme yang sudah mengakar kuat di "Negeri Uncle Sam".

Baca juga: Pemilu Amerika: Pemimpin Dunia Berikan Selamat kepada Biden dan Kamala Harris

Pidato dari politisi 56 tahun itu merupakan tanda peran penting yang diberikan Joe Biden, di mana mereka masing-masing berbagi sorotan.

Biden sendiri setelah diperkenalkan Kamala juga memberikan pidatonya, daripada secara tradisional berbagi panggung dengan tandem mereka.

Kamala memulai pidatonya dengan memberi penghormatan bagi mendiang anggota DPR AS asal Georgia, John Lewis, yang merupakan pejuang hak sipil.

Baca juga: Kamala Harris kepada Biden: Kita Berhasil Joe

Mengutip pernyataan Lewis, Kamala mengatakan bahwa demokrasi bukanlah negara. Melainkan tindakan, dan hanya bisa dicapai jika rakyat ikut berjuang.

Karena itu, dia menuturkan bahwa dalam Pilpres AS kali ini seluruh mata di muka Bumi melihat mereka, dengan "jiwa Amerika berada di ujung tanduk".

"Saya tahu dalam beberapa bulan terakhir merupakan tantangan. Tapi Anda memilih harapan, persatuan, sains, dan ya, kebenaran," ulasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok Sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok Sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia Demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia Demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

Global
Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Global
Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com