Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pendeta Gereja Ortodoks di Perancis Ditembak karena Masalah Percintaan dengan Istri Orang

Kompas.com - 08/11/2020, 14:15 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber The Sun,BBC

LYON, KOMPAS.com - Jaksa Perancis menyatakan, pendeta Gereja Ortodoks di Lyon ditembak karena terliba dalam masalah percintaan dengan istri orang.

Nicolas Kakavelakis ditembak hingga dua kali dengan shotgun ketika dia tengah menutup pintu rumah ibadah, dalam insiden 31 Oktober lalu.

Kakavelakis saat ini dilaporkan sudah sadar dari koma, dan memberi tahu penyidik bahwa si penembak merupakan saingannya dalam urusan cinta.

Baca juga: Serangan Lagi di Perancis, Pendeta Ortodox Ditembak di Kota Lyon

Jaksa Nicolas Jacquet dalam rilisnya menyatakan setelah diselidiki, pelaku merupakan suami dari perempuan yang selingkuh dengan si pendeta.

Penyelidikan kemudian dilakukan, dengan kantor jaksa Lyon menerangkan istri si pelaku penembakan saat ini berada dalam pengawasan mereka.

Si penembak dilaporkan merupakan pria berusia 40-an asal Georgia, di mana dia tinggal di sekitar Gereja Ortodoks Yunani itu.

Pria itu mengaku dialah pelaku yang sudah menembak pendeta berusia 52 tahun itu, dan kemudian meninggalkannya begitu saja untuk mati.

Pelaku yang tak disebutkan identitasnya itu kabur ke rumahnya, dan mengira dia bisa lolos dari kejahatannya sebelum Kakavelakis diketahui sadar.

Dilansir The Sun MInggu (8/11/2020), Jacquet berkata si pelaku ditangkap di rumahnya pada Jumat (6/11/2020) dan mengakui perbuatannya.

Baca juga: Pelaku Penembakan Pendeta Ortodoks di Perancis Ternyata Masih Berkeliaran

Media Perancis Le Parisien via BBC melaporkan, istri pelaku yang selingkuh dengan Kakavelakis adalah perempuan 35 tahun asal Rusia.

Bapa Kakavelakis, pria Yunani yang bekerja di Lyon selama 10 tahun, disebutkan sudah mundur pada Oktober lalu dan mengurus penggantinya.

Penembakan tersebut terjadi beberapa hari setelah penusukan di gereja Notre-Dame Nice, di mana tiga orang tewas dengan salah satunya dipenggal.

Baca juga: Pelaku Penyerangan di Gereja Kota Nice Perancis Dipindah ke Paris untuk Perawatan Medis

Saat itu, banyak yang khawatir kejadian di Lyon merupakan upaya peniruan dari apa yang disebut Presiden Emmanuel Macron sebagai ""serangan teroris" di Nice.

Menyusul serangan terhadap Kakavelakis, Keuskupan Agung Gereja Ortodoks di Perancis merilis pernyataan di mana mereka mendoakan kesembuhan sang pendeta.

"Kami berdoa agar kesmebuhan padanya berlangsung cepat, serta mengutuk segala bentuk kekerasan yang terjadi," kata keuskupan agung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Mengenal Apa Itu Chloropicrin, Senjata Kimia yang AS Tuduh Rusia Pakai di Ukraina

Mengenal Apa Itu Chloropicrin, Senjata Kimia yang AS Tuduh Rusia Pakai di Ukraina

Global
Argentina Luncurkan Uang Kertas 10.000 Peso, Setara Rp 182.000

Argentina Luncurkan Uang Kertas 10.000 Peso, Setara Rp 182.000

Global
Majikan Ditemukan Meninggal, PRT Ini Sebut karena Bunuh Diri dan Diwarisi Rp 43,5 Miliar

Majikan Ditemukan Meninggal, PRT Ini Sebut karena Bunuh Diri dan Diwarisi Rp 43,5 Miliar

Global
Membaca Arah Kepemimpinan Korea Utara dari Lagu Propaganda Terbaru

Membaca Arah Kepemimpinan Korea Utara dari Lagu Propaganda Terbaru

Internasional
Apa Saja yang Perlu Diketahui dari Serangan Israel di Rafah?

Apa Saja yang Perlu Diketahui dari Serangan Israel di Rafah?

Global
AS Disebut Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel karena Kekhawatiran akan Serangan ke Rafah

AS Disebut Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel karena Kekhawatiran akan Serangan ke Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-804 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Dilantik untuk Periode Ke-5 | Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Rangkuman Hari Ke-804 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Dilantik untuk Periode Ke-5 | Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Global
Jepang Dinilai Joe Biden Xenofobia, Benarkah?

Jepang Dinilai Joe Biden Xenofobia, Benarkah?

Internasional
AS Optimistis Usulan Hamas Direvisi Lancarkan Gencatan Senjata di Gaza

AS Optimistis Usulan Hamas Direvisi Lancarkan Gencatan Senjata di Gaza

Global
6 Bulan Jelang Pilpres AS, Siapa Bakal Cawapres Trump?

6 Bulan Jelang Pilpres AS, Siapa Bakal Cawapres Trump?

Global
Kabinet Perang Israel Putuskan Lanjutkan Operasi di Rafah Gaza meski Dikecam Internasional

Kabinet Perang Israel Putuskan Lanjutkan Operasi di Rafah Gaza meski Dikecam Internasional

Global
Saat Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa Menyebar di Belanda, Jerman, Perancis, Swiss, dan Austria...

Saat Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa Menyebar di Belanda, Jerman, Perancis, Swiss, dan Austria...

Global
Israel Didesak Buka Kembali Penyeberangan Rafah Gaza, AS Ikut Bersuara

Israel Didesak Buka Kembali Penyeberangan Rafah Gaza, AS Ikut Bersuara

Global
[POPULER GLOBAL] Hamas Setujui Usulan Gencatan Senjata | Pielieshenko Tewas Bela Ukraina

[POPULER GLOBAL] Hamas Setujui Usulan Gencatan Senjata | Pielieshenko Tewas Bela Ukraina

Global
Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky yang Dirancang Rusia

Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky yang Dirancang Rusia

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com