Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perancis: Erdogan "Mengumumkan Kekerasan"

Kompas.com - 05/11/2020, 19:58 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

PARIS, KOMPAS.com - Perancis mengecam Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, yang mereka anggap sudah "mengumumkan kekerasan" dan mempertimbangkan menjatuhkan sanksi.

Dalam beberapa bulan terakhir, Erdogan terlibat ketegangan dengan Presiden Emmanuel Macron akan beberapa isu geopolitik.

Mereka bersitegang mulai dari Libya, Suriah, Mediterania, hingga yang terbaru adalah upaya "Negeri Anggur" dalam memerangi radikalisme.

Baca juga: Dituding Bersekutu dengan Erdogan, Perancis Larang Kelompok Ini Beraktivitas

"Saat ini terdapat deklarasi kekerasan, bahkan kebencian, yang sudah dikumandangkan Presiden Erdogan dan tak bisa kami terima," kata Menteri Luar Negeri Jean-Yves Le Drian.

Pada Rabu (4/11/2020), Turki sudah menyatakan mereka bakal membalas "setegas mungkin" setelah Perancis melarang grup ultra-nasionalis Grey Wolves.

Kepada radio Europe1, Le Drian mengatakan tidak hanya Perancis yang menjadi sasaran Erdogan. Tetapi juga solidaritas yang ditunjukkan Eropa.

"Kami meminta Turki untuk segera melepaskan logika seperti itu," keluh Le Drian sebagaimana diberitakan kantor berita AFP Kamis (5/11/2020).

Dewan Eropa, kata Le Drian, sudah memutuskan untuk mengambil sikap kepada Ankara. Dia menasihati Ankara untuk menghindarinya.

"Hal ini berarti tekanan. Terdapat agenda untuk menjatuhkan sanksi," jelas diplomat yang menjadi menteri luar negeri sejak 2017.

Pada ketegangan terbaru, Erdogan menyerukan kepada warganya untuk memboikot produk Perancis buntut pernyataan Emmanuel Macron.

Dia merujuk kepada ucapan Macron yang menolak untuk menurunkan kartun Nabi Muhammad pasca-kasus seorang guru dipenggal pada Oktober lalu.

Si guru bernama Samuel Paty dipenggal oleh remaja Chechen berusia 18 tahun, setelah dia menunjukkan kartun itu kepada muridnya sebagai bagian dari kebebasan berekspresi.

Baca juga: Presiden Perancis Sebut Erdogan Harus Tunjukkan Hormat dan Tak Boleh Bohong

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com