Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Diska Putri Pamungkas
Antusias Komunikasi Politik

Antusias Komunikasi Politik. MSc in Politics and Communication. London School of Economics and Political Science, United Kingdom.

Akankah Kemenangan Biden di Pilpres AS 2020 Mengakhiri Tren Politik Identitas?

Kompas.com - 08/11/2020, 13:12 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Jalan Biden sebagai Presiden AS yang membela konsep Amerika untuk semua golongan, masih panjang.

Warga AS utamanya para pekerja kulit putih memiliki memori yang segar tentang kekecewaan terhadap pemerintah akibat pengangguran, tingginya tingkat imigrasi, serta trauma terhadap terorisme yang menyebabkan ketakutan kolektif dan menjadi sumber narasi bagi kemenangan Trump pada Pilpres AS 2016.

Dalam diskursus demokrasi AS yang bebas, sedikit saja Biden membuat kebijakan yang tak bisa mengakomodir kebutuhan mayoritas, narasi populis berkedok identitas bisa mudah kembali menyuntik publik AS.

Baca juga: Profil Kamala Harris: Wanita Kulit Hitam Pertama yang menjadi Wakil Presiden Amerika

Selain itu, melihat dinamika protes di AS selama kepemimpinan Trump baik melalui Parlemen maupun protes jalanan, kita juga melihat potensi tekanan publik pada kepemimpinan Biden nantinya.

Dengan semangat pluralisme dalam pembangunan Amerika ke depan, Biden harus pintar-pintar menjaga kepercayaan masyarakat, bukan hanya pada kaum yang saat ini dirugikan oleh kepemimpinan Trump, tetapi juga masyarakat mayoritas kulit putih yang menjadi ceruk besar pendukung Trump.

Jika Trump digoyang oleh Black Lives Matter, boleh jadi kepemimpinan Biden nanti ditekan justru oleh kelompok mayoritas yang merasa termarginalkan.

Dalam potensi tekanan besar ini, idealisme kebijakan dan gestur politik Biden akan diuji, apakah tetap teguh pada semangat pluralisme atau justru terbawa pada emosi narasi identitas sempit untuk menjaga dukungan publik.

Sama seperti Macron, pada saatnya nanti Biden juga memiliki kepentingan elektoral, baik untuk terpilih kembali dalam periode kedua maupun untuk suara partainya. 

Warga berkumpul merayakan kemenangan Joe Biden pada pemilihan presiden Amerika Serikat (AS) 2020 di 7th Avenue, New York, AS, Sabtu (7/11/2020). Joe Biden dipastikan melenggang ke Gedung Putih dengan 290 suara elektoral yang diraihnya sejauh ini, mengakhiri kepemimpinan 4 tahun Donald Trump.AFP/KENA BETANCUR Warga berkumpul merayakan kemenangan Joe Biden pada pemilihan presiden Amerika Serikat (AS) 2020 di 7th Avenue, New York, AS, Sabtu (7/11/2020). Joe Biden dipastikan melenggang ke Gedung Putih dengan 290 suara elektoral yang diraihnya sejauh ini, mengakhiri kepemimpinan 4 tahun Donald Trump.

Demokrasi saat ini menghendaki rasionalitas dan kedewasaan semua pihak. Ini tidak hanya tentang masyarakat yang memiliki hak untuk berpendapat dan memilih, tetapi juga soal rasionalitas dan kedewasaan politisi dalam memilih narasi yang ia gunakan untuk meraih simpati.

Kekecewaan sedikit atau sebagian kelompok masyarakat terhadap kebijakan publik pada akhirnya adalah keniscayaan yang sulit dihindari.

Namun, mengonversinya menjadi kebencian untuk kepentingan elektoral adalah pilihan—. pilihan yang ditentukan akal sehat yang memilih dan yang terpilih.

Semoga Biden menjadi awal dan contoh yang baik untuk demokrasi akal sehat ke depan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Pedemo Israel Cegat Truk Bantuan ke Gaza, Banting Makanan sampai Berserakan

Pedemo Israel Cegat Truk Bantuan ke Gaza, Banting Makanan sampai Berserakan

Global
[POPULER GLOBAL] Lampu Lalin Unta | Thailand SIta 1 Ton Meth Kristal

[POPULER GLOBAL] Lampu Lalin Unta | Thailand SIta 1 Ton Meth Kristal

Global
Rangkuman Hari Ke-810 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran 30 Kota | Apartemen Roboh

Rangkuman Hari Ke-810 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran 30 Kota | Apartemen Roboh

Global
Ukraina Serang Fasilitas Energi Rusia Dekat Perbatasan

Ukraina Serang Fasilitas Energi Rusia Dekat Perbatasan

Global
Kampanye Keselamatan Lalu Lintas, Perancis Gaungkan Slogan 'Berkendaralah Seperti Perempuan'

Kampanye Keselamatan Lalu Lintas, Perancis Gaungkan Slogan "Berkendaralah Seperti Perempuan"

Global
Rusia Gempur 30 Kota dan Desa di Ukraina, 5.762 Orang Mengungsi

Rusia Gempur 30 Kota dan Desa di Ukraina, 5.762 Orang Mengungsi

Global
Demonstrasi Pro-Palestina di Kampus-Kampus AS Bergulir ke Acara Wisuda

Demonstrasi Pro-Palestina di Kampus-Kampus AS Bergulir ke Acara Wisuda

Global
Afghanistan Kembali Dilanda Banjir Bandang, Korban Tewas 300 Lebih

Afghanistan Kembali Dilanda Banjir Bandang, Korban Tewas 300 Lebih

Global
Nasib Migran dan Pengungsi Afrika Sub-Sahara yang Terjebak di Tunisia

Nasib Migran dan Pengungsi Afrika Sub-Sahara yang Terjebak di Tunisia

Internasional
Hezbollah Klaim Serangan yang Lukai 4 Tentara Israel

Hezbollah Klaim Serangan yang Lukai 4 Tentara Israel

Global
Momen Polisi New York Tak Sengaja Semprotkan Merica ke Muka Sendiri Saat Bubarkan Protes Pro-Palestina

Momen Polisi New York Tak Sengaja Semprotkan Merica ke Muka Sendiri Saat Bubarkan Protes Pro-Palestina

Global
Manusia Pertama Penerima Transplantasi Ginjal Babi, Meninggal

Manusia Pertama Penerima Transplantasi Ginjal Babi, Meninggal

Global
Saat Anak-anak Gaza Tetap Bersemangat Belajar di Tengah Perang yang Menghancurkan...

Saat Anak-anak Gaza Tetap Bersemangat Belajar di Tengah Perang yang Menghancurkan...

Global
9 Mei, Hari Rusia Memperingati Kemenangan Soviet atas Nazi Jerman

9 Mei, Hari Rusia Memperingati Kemenangan Soviet atas Nazi Jerman

Internasional
Israel Buka Penyeberangan Baru ke Gaza Utara untuk Jalur Bantuan

Israel Buka Penyeberangan Baru ke Gaza Utara untuk Jalur Bantuan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com