Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemilu Amerika: Georgia Akan Hitung Ulang, Pennsylvania Tolak Gugatan Republik

Kompas.com - 07/11/2020, 13:09 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

ATLANTA, KOMPAS.com - Negara bagian Georgia, Amerika Serikat (AS), pada Jumat (6/11/2020) menyatakan akan menghitung ulang suara pilpres AS, di mana Joe Biden unggul tipis dari Donald Trump.

"Dengan margin sekecil itu, akan ada penghitungan ulang di Georgia," kata Sekretaris Negara Bagian Georgia, Brad Raffensperger, dikutip dari AFP.

Raffensperger merupakan pejabat tertinggi Georgia yang mengawasi pemilu AS. Ia mengatakan bahwa pilpres Amerika di negara bagiannya masih terlalu dini untuk diumumkan hasilnya.

Baca juga: Pilpres AS: Jelang Penentuan Presiden dan Rangkuman Kisahnya

Pada Jumat pagi waktu setempat Georgia hampir menyelesaikan penghitungan suara, dan Biden memimpin dengan selisih di atas 1.500 suara. Georgia sendiri memiliki jatah 16 suara elektoral.

Biden sementara ini menggamit 264 suara elektoral, hanya butuh minimal 6 electoral votes lagi untuk melenggang ke Gedung Putih.

"Penghitungan terakhir di Georgia sekarang memiliki implikasi besar bagi seluruh negeri," ujar Raffensperger.

Baca juga: Pilpres AS: Trump Butuh Waktu untuk Terima Kekalahan

"Pertaruhannya tinggi di semua" sisi. Kami tidak akan membiarkan perdebatan itu mengalihkan perhatian dari pekerjaan kami."

"Kami akan melakukannya dengan benar dan kami akan mempertahankan integritas pemilu kami."

Dia juga mengungkapkan bahwa Georgia mengizinkan pengamat dari kedua kubu menyaksikan penghitungan suara, setelah Trump tanpa bukti menuduh penipuan pemilu Amerika secara nasional.

Baca juga: Di Acara Deklarasi Masyumi, Eks Penasihat KPK Sebut Pilpres 2019 Sarat Korupsi

Pennsylvania tolak gugatan Republik

Hakim Mahkamah Agung AS Samuel Alito pada hari yang sama menolak gugatan Partai Republik di Pennsylvania, yang meminta penghitungan dihentikan untuk surat suara yang masuk setelah Hari Pemilihan.

Alito memerintahkan agar Pennsylvania memisahkan surat suara yang datang terlambat tapi tetap dihitung, dan menegaskan keputusan sudah dibuat oleh pejabat pilpres AS di negara bagian itu.

Baca juga: Jika Biden Menangi Pilpres, Akankah Trump Pindah dari AS?

Pennsylvania sementara ini dimenangi Biden dengan 49,6 persen suara, selisih tipis dengan Trump yang meraih 49,2 persen menurut hitungan dari Associated Press.

Gugatan pertama Republik menuntut pengadilan tinggi memerintahkan surat suara yang tiba setelah pukul 20.00 pada malam pemilu AS, dipisahkan dari yang lain dan tidak dihitung.

Kekhawatirannya adalah jika surat-surat suara itu dicampur dengan surat suara lain, akan membuat upaya mendiskualifikasi menjadi tidak mungkin.

"Mengingat hasil pada 3 November 2020, penghitungan suara di Pennsylvania mungkin akan mnentukan siapa presiden AS berikutnya," kata Partai Republik.

"Tidak jelas apakah semua 67 dewan pemilihan daerah memisahkan suara yang datang terlambat," lanjutnya.

Baca juga: Update Pilpres AS: Biden Berkoar Menang meski Hitung Suara Belum Selesai

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Taiwan Deteksi 45 Pesawat China Terbang Dekati Wilayahnya, Terbanyak Sejauh Ini

Taiwan Deteksi 45 Pesawat China Terbang Dekati Wilayahnya, Terbanyak Sejauh Ini

Global
AS Siap Kirim Senjata Lagi ke Israel, Kali Ini Senilai Rp 16,1 Triliun

AS Siap Kirim Senjata Lagi ke Israel, Kali Ini Senilai Rp 16,1 Triliun

Global
Dituding Israel Tak Izinkan Bantuan Masuk ke Gaza, Mesir: Kalian Putar Balikkan Fakta 

Dituding Israel Tak Izinkan Bantuan Masuk ke Gaza, Mesir: Kalian Putar Balikkan Fakta 

Global
Bebas Visa ke Korea Selatan, Mengapa Tak Kunjung Terwujud?

Bebas Visa ke Korea Selatan, Mengapa Tak Kunjung Terwujud?

Global
PBB: 56 Persen Korban Tewas di Gaza adalah Perempuan dan Anak-anak

PBB: 56 Persen Korban Tewas di Gaza adalah Perempuan dan Anak-anak

Global
[POPULER GLOBAL] Warga Israel Rusak Bantuan untuk Gaza | Jet Israel Bom Kamp Pengungsi Nuseirat

[POPULER GLOBAL] Warga Israel Rusak Bantuan untuk Gaza | Jet Israel Bom Kamp Pengungsi Nuseirat

Global
Erdogan: Lebih dari 1.000 Anggota Hamas Dirawat di RS Turkiye

Erdogan: Lebih dari 1.000 Anggota Hamas Dirawat di RS Turkiye

Global
Pemerintah Arab: Ibadah Haji Tanpa Izin akan Ditahan dan Kena Sanksi

Pemerintah Arab: Ibadah Haji Tanpa Izin akan Ditahan dan Kena Sanksi

Global
Tank Israel Terus Bergerak ke Rafah, Warga Sipil Kembali Mengungsi

Tank Israel Terus Bergerak ke Rafah, Warga Sipil Kembali Mengungsi

Global
Pengadilan Tinggi PBB Bakal Gelar Sidang Terkait Serangan di Rafah

Pengadilan Tinggi PBB Bakal Gelar Sidang Terkait Serangan di Rafah

Global
Seperti Ini 5 Tahun Persahabatan Putin dan Xi Jinping

Seperti Ini 5 Tahun Persahabatan Putin dan Xi Jinping

Global
Lebanon Cemas di Tengah Meningkatnya Ketegangan Hezbollah-Israel

Lebanon Cemas di Tengah Meningkatnya Ketegangan Hezbollah-Israel

Internasional
Meninju Buaya demi Selamatkan Saudara, Wanita Ini Terima Penghargaan Keberanian Raja Inggris

Meninju Buaya demi Selamatkan Saudara, Wanita Ini Terima Penghargaan Keberanian Raja Inggris

Global
Skandal Mantan Pengacara Militer Bocorkan Dokumen Perang Afghanistan

Skandal Mantan Pengacara Militer Bocorkan Dokumen Perang Afghanistan

Global
Israel: Kendaraan PBB Kena Serangan karena di Zona Tempur Rafah

Israel: Kendaraan PBB Kena Serangan karena di Zona Tempur Rafah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com