Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pilpres AS: Trump Butuh Waktu untuk Terima Kekalahan

Kompas.com - 07/11/2020, 12:09 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

WASHNIGTON DC, KOMPAS.com - Mantan senator Republik, Rick Santorum mengatakan Presiden Donald Trump butuh waktu untuk menerima kekalahan pemilu AS 2020.

Santorum juga mengatakan bahwa Partai Demokrat harus meredam gejolak perselisihan pemilu AS dengan retorika mereka.

Melansir The Independent pada Sabtu (7/11/2020), komentar Santorum muncul sebagai reaksi atas sumpah tim kampanye Biden untuk mengawal keluar Donald Trump dari Gedung Putih.

"Beri orang waktu," kata Santorum di CNN di mana dia adalah komentator politik.

Baca juga: Update Pilpres AS: Biden Berkoar Menang meski Hitung Suara Belum Selesai

“Dia (Trump) baru tahu bahwa dia mungkin tidak akan menjadi presiden Amerika Serikat sini,” lanjutnya

“Ini adalah jadwal demokrasi,” jawab sesama pembawa acara Gloria Borger.

"Ini bukan milik Donald Trump," kata Borger.

Baca juga: Pilpres AS: Tim Kampanye Biden Ancam Usir Trump dari Gedung Putih, Jika Tak Terima Kekalahan

Santorum mengkritik pesan perpisahan yang disampaikan tim kampanye Biden untuk Trump, yang akan mengusirnya dari Gedung Putih, jika tidak terima kekalahan.

Mantan Wakil Presiden terus mendesak kesabaran dari tim pendukungnya, ketika semua suara masih dihitung, tetapi setelah mendengar Trump berencana untuk tidak menyerah terhadap kekalahan, maka tim kampanye capres Demokrat itu bereaksi.

"Pemerintah Amerika Serikat sangat mampu untuk mengawal penyusup keluar dari Gedung Putih," katanya.

Baca juga: Demonstran Bersenjata Tampak di Luar Pusat Penghitungan Suara Pilpres AS

Mantan senator Partai Republik dari Pennsylvania dan calon presiden itu juga mengatakan Demokrat akan menanggapi hal yang sama dengan mengenakan tuduhan penipuan pemilih seandainya mereka yang tertinggal.

"Jika Joe Biden akan menang dengan 10 poin, dan (tiba-tiba) dia kalah, 'Penipuan!' Ini akan menjadi seruan pihak lain (Joe Biden) juga," ujar Santorum.

Meskipun Santorum membela presiden, dia pada Jumat juga mengkritik pidato anti-konsesi dari Gedung Putih.

Baca juga: Kenapa Penghitungan Suara Pilpres Amerika Berbeda Antar Media?

"Banyak dari pernyataan itu tidak faktual dan kadang-kadang menghasut dan bukan sesuatu yang harus dikatakan oleh presiden Amerika Serikat," kata Santorum.

“Bagaimana Anda bisa mengatakan, 'Kami harus menunggu dan menghitung suara di Arizona, dan saya bisa memenangkan hal ini', tetapi jika Anda menghitung suara di Philadelphia, (apakah) Anda mencuri suara?'" ucapnya.

"Kenyataannya di Pennsylvania, Demokrat memberikan suara melalui pos dan Partai Republik memberikan suara secara langsung, dan itu karena Anda meminta mereka untuk melakukannya,” terangnya.

Baca juga: Cek Fakta Pilpres Amerika: 8 Kebohongan Trump dalam Pidato Tuduhan Penipuan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com