Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pilpres AS: Tim Kampanye Biden Ancam Usir Trump dari Gedung Putih, Jika Tak Terima Kekalahan

Kompas.com - 07/11/2020, 11:16 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Tim kampanye Joe Biden telah memperingatkan bahwa Donald Trump dapat dikawal keluar dari Gedung Putih di tengah laporan bahwa dia berencana tidak menyerah terhadap kekalahan.

Dalam sebuah pernyataan, juru bicara tim kampanye Joe Biden, Andrew Bates mengatakan, "Seperti yang kami katakan pada 19 Juli, rakyat Amerika akan memutuskan pemilihan ini."

Baca juga: Kenapa Penghitungan Suara Pilpres Amerika Berbeda Antar Media?

"Dan pemerintah Amerika Serikat sangat mampu mengawal penyusup keluar dari Gedung Putih," tambah Bates, yang secara jelas mengarah pada presiden dari Partai Republik, seperti yang dilansir dari Independent pada Sabtu (7/11/2020).

Pernyataan dari tim kampanye capres Partai Demokrat itu muncul sebagai tanggapan atas laporan bahwa Trump tidak berencana untuk menyerah pada kekalahan pemilihan presiden AS 2020. Sekalipun, jika Biden dikukuhkan sebagai presiden terpilih pada Jumat.

Baca juga: Cek Fakta Pilpres Amerika: 8 Kebohongan Trump dalam Pidato Tuduhan Penipuan

Trump yang berada di jalur kekalahan melawan Biden, setelah semua suara dihitung dan diumumkan, dikatakan telah memberi tahu para asistennya pada pekan ini, bahwa dia tidak akan menerima situasi kekalahan seperti itu, lapor CNN.

Para pembantunya, termasuk kepala staf Gedung Putih Mark Meadows, juga dilaporkan menolak untuk menantang presiden atas kekalahan pemilu, yang semakin tak terhindarkan.

Baca juga: Pilpres AS dalam Sorotan Media Dunia: Kacau, Gila, Sekaligus Menghibur

Saat ini, tim kampanye Trump dikatakan meragukan pidato kemenangan presiden dapat dilakukan.

Fox News, sementara ini, melaporkan bahwa Biden tidak boleh disebut sebagai "presiden terpilih", karena khawatir dengan ancaman hukum dari tim kampanye Trump terhadap pejabat pemilihan.

Baca juga: Pilpres AS 2020: Pennslyvania Pun Berganti Arah Angin dan Biden Ganti Memimpin

Pada Jumat, Biden unggul di 2 negara bagian yang menjadi medan pertempuran penting, Georgia dan Pennsylvania, dengan surat suara pemilihan presiden yang masih dihitung, yang diperkirakan banyak mendukung Demokrat.

Kemenangan di salah satu negara bagian akan mendorong capres dari Partai Demokrat itu mendapatkan 270 suara electoral college yang diperlukan untuk menjadi presiden terpilih.

Baca juga: Pilpres AS: Biden di Ambang Kemenangan, Pengamanan Paspampres Diperketat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Global
PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

Global
Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Global
Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Global
Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Global
AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

Global
[POPULER GLOBAL] Miss Buenos Aires 60 Tahun tapi Terlihat Sangat Muda | Ukraina Mulai Pakai Rudal Balistik

[POPULER GLOBAL] Miss Buenos Aires 60 Tahun tapi Terlihat Sangat Muda | Ukraina Mulai Pakai Rudal Balistik

Global
Putin Berencana Kunjungi China pada Mei 2024

Putin Berencana Kunjungi China pada Mei 2024

Global
Eks PM Malaysia Mahathir Diselidiki Terkait Dugaan Korupsi 2 Anaknya

Eks PM Malaysia Mahathir Diselidiki Terkait Dugaan Korupsi 2 Anaknya

Global
TikTok Mungkin Segera Dilarang di AS, India Sudah Melakukannya 4 Tahun Lalu

TikTok Mungkin Segera Dilarang di AS, India Sudah Melakukannya 4 Tahun Lalu

Global
Suhu Panas Tinggi, Murid-murid di Filipina Kembali Belajar di Rumah

Suhu Panas Tinggi, Murid-murid di Filipina Kembali Belajar di Rumah

Global
 Paket Bantuan Senjata Besar-besaran AS: Taiwan Senang, China Meradang

Paket Bantuan Senjata Besar-besaran AS: Taiwan Senang, China Meradang

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com