WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Bagaimana kedua kandidat memperebutkan hasil? Dan mengapa beberapa suara lebih diperhitungan dari yang lain?
Berikut adalah jawaban atas beberapa pertanyaan kunci Anda seputar pemilu AS.
Ada 538 suara elektoral yang diperebutkan, dengan jumlah pemilih tetap yang mewakili setiap negara bagian berdasarkan ukuran populasinya.
Baca juga: Hasil Pilpres AS 2020: Biden Tinggal Tunggu Nevada dan Bersabar, Trump Masih Harus Banyak Cemas
Ini berarti hasil imbang terjadi jika masing-masing kandidat meraih 269 suara, meskipun sangat tidak mungkin.
Jika tidak ada kandidat yang meraih suara mayoritas dalam pemilihan elektoral, itu akan menjadi keputusan Kongres AS.
Anggota Kongres yang terpilih pada pemilu 2020 akan mengambil tanggung jawab ini.
Parlemen akan memberikan suara untuk memutuskan presiden, dengan setiap delegasi negara bagian memiliki satu suara - mayoritas 26 diperlukan agar seorang calon presiden menjadi presiden.
Senat akan memilih wakil presiden, dengan semua 100 senator memiliki hak suara.
Baca juga: Hasil Pemilu Amerika 2020 Keluarnya Lama, Ini 3 Sebabnya...
Ya. Kedua kandidat mengatakan mereka sudah mempersiapkan sengketa hukum setelah pemilu.
Mereka memiliki hak untuk menuntut penghitungan ulang di sebagian besar negara bagian, biasanya jika hasilnya ketat.
Ada lonjakan dalam pemungutan suara melalui pos tahun ini, dan ada kemungkinan juga bahwa keabsahan surat suara ini dapat digugat di pengadilan.
Tuntutan hukum ini bisa sampai ke Mahkamah Agung AS - otoritas hukum tertinggi di AS.
Ini terjadi pada tahun 2000, ketika Mahkamah Agung menghentikan penghitungan ulang di Florida dan memutuskan mendukung George W Bush dari Partai Republik yang menjadi presiden.
Baca juga: Hasil Pilpres AS 2020 Trump vs Biden
Presiden AS tidak diputuskan oleh suara rakyat nasional, tetapi dengan menang di cukup banyak negara bagian.
Pemenang di setiap negara bagian mendapat dukungan dari sejumlah pemilih berdasarkan jumlah penduduknya.