Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tersangka Penembakan Wina Simpatisan ISIS, 4 Warga Sipil Tewas

Kompas.com - 03/11/2020, 15:54 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber CBC

KOMPAS.com – Menteri Dalam Negeri Austria Karl Nehammer mengatakan, total orang yang tewas akibat penembakan di Wina berjumlah lima orang.

Kelima orang tersebut terdiri dari empat warga sipil dan satu tersangka penembakan terjadi pada Senin (2/11/2020) malam waktu setempat.

Hal itu disampaikan Nehammer dalam konferensi pers pada Selasa (3/11/2020) malam waktu setempat sebagaimana dilansir dari CBC.

Dia menambahkan, keempat korban tewas dari warga sipil masing-masing adalah dua pria dan dua wanita.

Baca juga: Kronologi Penembakan di Wina: 2 Tewas, 15 Luka-luka, 1 Penembak Masih Buron

Nehammer juga mengeklaim bahwa tersangka penembakan yang tewas tersebut adalah simpatisan ISIS.

"Kami mengalami serangan tadi malam oleh setidaknya satu teroris ISIS," kata Nehammer kepada wartawan.

Dia menolak untuk menjelaskan lebih lanjut dengan alasan penyelidikan yang sedang berlangsung.

Pihak berwenang juga masih menyelidiki para penyerang kemungkinan telah kabur dari Austria.

Baca juga: Pelaku Penembakan Wina Masih Buron, Laporan Terbaru 2 Orang Tewas


Orang-orang di Wina telah didesak untuk tetap di rumah jika memungkinkan pada Selasa.

Nehammer menambahkan, sebanyak 15 orang mengalami luka-luka ajibat serangan. Di antara korban luka-luka tersebut terdapat salah satu anggota polisi.

Penembakan dimulai tak lama setelah pukul 20.00 waktu setempat pada Senin.

Peristiwa berdarah itu berlangsung di sinagoge utama di Wina dan terjadi ketika banyak orang menikmati malam terakhir di restoran dan bar sebelum dimulainya lockdown.

"Kami menjadi korban serangan teror keji di ibu kota federal yang masih berlangsung," kata Kanselir Austria Sebastian Kurz.

Serangan itu menuai kecaman dan jaminan dukungan dari para pemimpin di seluruh Eropa, termasuk dari Presiden Perancis Emmanuel Macron.

Beberapa waktu lalu, Perancis juga menghadapi serangan teror yang merenggut nyawa sejumlah warga Perancis.

Di tempat lain, Presiden AS Donald Trump juga mengungkapkan dukungannya kepada Austria setelah terjadi serangan tersebut.

Baca juga: Pelaku Penembakan Pendeta Ortodoks di Perancis Ternyata Masih Berkeliaran

"Doa kami bersama orang-orang Wina setelah aksi terorisme keji lainnya di Eropa,” tulis Trump di akun Twitter-nya.

Trump menambahkan, AS mendukung Austria, Perancis, dan seluruh Eropa dalam perang melawan terorisme.

"Serangan jahat terhadap orang yang tidak bersalah ini harus dihentikan," tambah Trump.

Militer Austria mengerahkan personelnya untuk menjaga situs-situs utama di Wina, membebaskan polisi untuk melanjutkan penyelidikan.

Jerman dan Hongaria telah menawarkan untuk mengirim unit polisi taktis untuk mendukung Austria.

Baca juga: Dapat Stigma akibat Teror di Perancis, Umat Islam Merasa Tertekan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

[KABAR DUNIA SEPEKAN] Israel Serang Rafah | Serangan Drone Terjauh Ukraina

[KABAR DUNIA SEPEKAN] Israel Serang Rafah | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com