Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelaku Penembakan Wina Masih Buron, Laporan Terbaru 2 Orang Tewas

Kompas.com - 03/11/2020, 10:05 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

WINA, KOMPAS.com – Sejumlah orang bersenjata menyerang enam lokasi di Wina, Austria, pada Senin (2/11/2020) malam dan menewaskan dua orang.

Serangan itu juga melukai sedikitnya 14 orang sebagaimana dilansir dari Reuters, Selasa (3/11/2020).

Menteri Dalam Negeri Austria Karl Nehammer mengatakan pada awal konferensi pers bahwa "beberapa" orang telah tewas.

Para saksi menggambarkan orang-orang itu menembaki kerumunan di bar dengan senapan otomatis, karena banyak orang memanfaatkan malam terakhir sebelum jam malam nasional diberlakukan karena Covid-19.

Baca juga: Wina Diguncang Teror Penembakan, 1 Tewas dan 15 Orang Luka-luka

Polisi menutup sebagian besar Wina dan mendesak masyarakat untuk berlindung. Banyak yang mengungsi di bar dan hotel, sementara transportasi umum di seluruh kota tua ditutup dan polisi menjelajahi kota.

“Ini adalah hari tersulit bagi Austria selama bertahun-tahun. Kami menghadapi serangan teror yang parahnya, terima kasih Tuhan, tidak pernah kami alami di Austria selama bertahun-tahun,” kata Nehammer.

Ibu kota Austria tersebut sejauh ini terhindar dari jenis serangan militan mematikan yang melanda Paris, London, Berlin, dan Brussel, dalam beberapa tahun terakhir.

Kanselir Austria Sebastian Kurz mengatakan tindakan tersebut "menjijikkan" dan menyebut itu "pasti serangan teror". Tapi dia tidak bisa mengatakan apa motifnya.

Pemimpin komunitas Yahudi Oskar Deutsch menulis di Twitter bahwa dia tidak yakin apakah sinagogue Wina dan kantor di sebelahnya menjadi target serangan.

Baca juga: Polisi Dalami Adanya Tersangka Lainnya dalam Penembakan di Gereja Lyon Perancis

Dia menambahkan untungnya sinagogue tersebut telah ditutup sebelum serangan terjadi.

Rabbi Schlomo Hofmeister mengatakan kepada radio LBC London bahwa dia tinggal di kompleks sinagogue tersebut.

"Setelah mendengar tembakan, kami melihat ke bawah (dari) jendela dan melihat orang-orang bersenjata menembaki orang di berbagai bar dan pub," katanya.

"Orang-orang bersenjata itu berlarian dan menembak setidaknya 100 peluru atau bahkan lebih di depan gedung kami," sambung Hofmeister.

Hingga kini, pihak berwenang tidak merilis identitas para penyerang atau motivasi pelaku atas serangan tersebut.

Para penyerang yang berhasil kabur dilaporkan masih dalam pengejaran.

Baca juga: Kronologi Penembakan di Wina: 2 Tewas, 15 Luka-luka, 1 Penembak Masih Buron

Catatan redaksi: Laporan jumlah korban meninggal mengalami perubahan dari Reuters yang sebelumnya menyebut 3 orang tewas yang terdiri dari 2 warga sipil dan 1 pelaku.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Sejak Apartheid Dihapuskan dari Afrika Selatan, Apa Yang Berubah?

Sejak Apartheid Dihapuskan dari Afrika Selatan, Apa Yang Berubah?

Internasional
Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Global
Punggung Basah dan Kepala Pusing, Pelajar Filipina Menderita akibat Panas Ekstrem

Punggung Basah dan Kepala Pusing, Pelajar Filipina Menderita akibat Panas Ekstrem

Global
Anak Muda Korsel Mengaku Siap Perang jika Diserang Korut

Anak Muda Korsel Mengaku Siap Perang jika Diserang Korut

Global
Demonstran Pro-Palestina di UCLA Bentrok dengan Pendukung Israel

Demonstran Pro-Palestina di UCLA Bentrok dengan Pendukung Israel

Global
Sepak Terjang Subhash Kapoor Selundupkan Artefak Asia Tenggara ke New York

Sepak Terjang Subhash Kapoor Selundupkan Artefak Asia Tenggara ke New York

Global
Penyebab Kenapa Menyingkirkan Bom yang Belum Meledak di Gaza Butuh Waktu Bertahun-tahun

Penyebab Kenapa Menyingkirkan Bom yang Belum Meledak di Gaza Butuh Waktu Bertahun-tahun

Global
30 Tahun Setelah Politik Apartheid di Afrika Selatan Berakhir

30 Tahun Setelah Politik Apartheid di Afrika Selatan Berakhir

Internasional
Rangkuman Hari Ke-795 Serangan Rusia ke Ukraina: Buruknya Situasi Garis Depan | Desa Dekat Avdiivka Lepas

Rangkuman Hari Ke-795 Serangan Rusia ke Ukraina: Buruknya Situasi Garis Depan | Desa Dekat Avdiivka Lepas

Global
Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Global
[KABAR DUNIA SEPEKAN] Tabrakan Helikopter Malaysia | Artefak Majapahit Dicuri

[KABAR DUNIA SEPEKAN] Tabrakan Helikopter Malaysia | Artefak Majapahit Dicuri

Global
Bangladesh Liburkan 33 Murid dan Mahasiswa karena Cuaca Panas

Bangladesh Liburkan 33 Murid dan Mahasiswa karena Cuaca Panas

Global
Dilema Sepak Bola Hong Kong, dari Lagu Kebangsaan hingga Hubungan dengan China

Dilema Sepak Bola Hong Kong, dari Lagu Kebangsaan hingga Hubungan dengan China

Global
Panglima Ukraina: Situasi Garis Depan Memburuk, Rusia Unggul Personel dan Senjata

Panglima Ukraina: Situasi Garis Depan Memburuk, Rusia Unggul Personel dan Senjata

Global
Jam Tangan Penumpang Terkaya Titanic Laku Dilelang Rp 23,75 Miliar

Jam Tangan Penumpang Terkaya Titanic Laku Dilelang Rp 23,75 Miliar

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com