Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prediksi Pilpres AS: Joe Biden Superior, tapi Trump Punya Senjata Pamungkas

Kompas.com - 03/11/2020, 10:53 WIB
Ericssen,
Aditya Jaya Iswara

Tim Redaksi

PHILADELPHIA, KOMPAS.com – Hari pemungutan suara pemilihan presiden (pilpres) Amerika Serikat (AS) akhirnya tiba, dan Joe Biden semakin kencang diprediksi akan kembali ke Gedung Putih.

Pada Selasa (3/11/2020) waktu setempat akan ditentukan apakah calon presiden (capres) dari Partai Republik, Donald Trump, diberi mandat melanjutkan kekuasaanya untuk empat tahun periode kedua, atau capres dari Partai Demokrat, Joe Biden, yang akan merebut Gedung Putih dari tangan Trump.

Rekapitulasi survei dalam sepekan terakhir dan analisa oleh Kompas.com menunjukan Biden diprediksi kuat akan memenangkan pilpres ke-59 dalam sejarah AS ini.

Baca juga: Siapa pun Pemenang Pilpres AS, Nasib Konflik Timur Tengah Juga Akan Terpengaruh

Peta prediksi kemenangan Electoral College calon presiden Partai Demokrat Joe Biden berdasarkan prediksi FiveThirtyEightIstimewa Peta prediksi kemenangan Electoral College calon presiden Partai Demokrat Joe Biden berdasarkan prediksi FiveThirtyEight
Indikator kemenangan Biden

Data terakhir rataan agregasi survei nasional oleh FiveThirtyEight pada Senin malam (2/11/2020) menunjukan, Biden superior memimpin dengan keunggulan 8,4 poin atas Trump yaitu 51,8 persen berbanding 43,4 persen.

Angka ini adalah keunggulan terbesar calon non-petahana sejak pilpres 1992 ketika Bill Clinton mengalahkan petahana George HW Bush.

Nate Silver pelopor situs web FiveThirtyEight yang juga pakar pemilu ternama memprediksi kemenangan Biden melalui simulasi model pilpresnya. Dia memberikan peluang kemenangan 89 persen kepada Biden dan hanya 10 persen kepada Trump.

Biden diprediksi akan menang dengan 349 electoral votes dan popular votes 53,3 persen. Diperlukan minimal 270 electoral votes untuk memenangkan pilpres AS.

Sementara itu rataan survei swing states juga stabil. Biden menurut rataan akumulasi FiveThirtyEight tidak tergoyahkan, dengan jarak yang aman di trio swing states krusial Rust Belt yang merupakan kunci kemenangan mengejutkan Trump pada pilpres 2016.

Baca juga: Berikut Panduan Sederhana untuk Memahami Pilpres AS 2020

Mantan wakil presiden Barack Obama itu memimpin masing-masing 8,2 poin di Wisconsin, 8,1 poin di Michigan, dan 4,9 poin di Pennsylvania.

Trump menang sangat tipis atas Hillary Clinton di tiga negara bagian tersebit dengan total selisih suara hanya 80.000 pemilih.

Biden akan menyudahi kepresidenan Trump jika dia menyapu bersih tiga negara bagian industrial itu dan memenangi seluruh negara bagian yang dimenangkan Clinton empat tahun lalu. Ini akan memberikannya kemenangan tipis 278 electoral votes.

Politisi senior dari negara bagian Delaware itu juga unggul tapi dengan rataan margin yang lebih tipis di trio swing states Sun Belt.

Di Arizona, dia memimpin 2,5 poin. Di Florida, Biden berjarak 2,4 poin atas Trump. Jarak tertipis adalah di North Carolina di mana kedua capres hanya berselisih 1,9 poin

Trio swing states Sun Belt ini menjadi alternatif Biden mengamankan kemenangan jika dia gagal menyapu trio swing states Rust Belt.

Baca juga: Bukan Hasil, Ini yang Diinginkan Iran dari Pilpres AS

Sejak mengumumkan pencalonannya, Biden selalu unggul atas Trump. Tidak pernah sekali pun Trump melampaui Biden di survei nasional.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com