Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Umat Beragama di Bangladesh yang Bersatu Perangi Covid-19

Kompas.com - 28/10/2020, 15:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Editor

Menurutnya sejarah sudah mencatat peran khusus kaum perempuan di masyarakat muslim ketika perang atau bencana kesehatan, di mana mereka ikut berkecimpung sebagai tenaga kesehatan.

”Perempuan sudah melakukan pekerjaan ini sejak 1.400 tahun lalu," sambung Nahar.

Kajal Debnath, anggota Dewan Persatuan Hindu Buddha dan Kristen Bangladesh, mengatakan kebanyakan tenaga perawat berasal dari kelompok minoritas agama.

“Mereka tidak berhenti bekerja atas nama agama. Di tengah Bangladesh yang diyakini konservatif, atau terjebak di antara disiplin-disiplin keagamaan, perempuan-perempuan kita menunjukkan revolusi,” kata Debnath.

Baca juga: Hanya Bekerja dengan 2 Jari, Difabel Bangladesh Jadi Freelance Desainer Kelas Dunia

Peran masyarakat dibutuhkan

Saat ini, sejumlah lembaga Islam menawarkan bantuan pemakaman bagi korban virus corona di Bangladesh. Menurut para panelis, inisiatif tersebut menegaskan solidaritas untuk menghadapi krisis kesehatan di semua komunitas agama bersama-sama.

Meski demikian, mereka mengakui ada banyak elemen di dalam agama yang justru memperlemah upaya penanganan pandemi.

“Jika Anda berbicara tentang agama, maka akan selalu ada perdebatan. Tapi yang penting adalah bahwa kekuatan positif lebih dominan ketimbang yang negatif," kata Debnath.

Menurut Azizun Nahar, akan ada kelompok masyarakat yang menolak inisiatif-inisiatif kesehatan untuk meredam wabah, tapi ada lebih banyak yang menaatinya. Dia menambahkan rasa kemanusiaan akan selalu didahulukan ketimbang identitas keagamaan milik seseorang.

“Orang-orang ini datang untuk membantu, digerakkan oleh rasa cinta atau empati kemanusiaan. Pada akhirnya, dukungan bagi hal-hal baik akan datang dari dalam masyarakat sendiri,” kata dia.

Baca juga: Masjid Jami Meledak di Bangladesh, Korban Tewas Naik Lagi Jadi 24

Diskusi televisi yang bertajuk “agama menanggulangi virus corona” diselenggarakan Deutsche Welle Bengali dan disiarkan Jumat (23/10/2020) oleh stasiun televisi Channel I.

Isu yang dibahas membias dari tanggungjawab agama sebagai salah satu kekuatan dunia, untuk ikut membantu menangani masalah global kekinian, antara lain virus corona.

Proyek ini dibiayai oleh Kementerian Luar Negeri Jerman, dan diselenggarakan dengan bantuan organisasi hak sipil lokal, Article 19.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

Global
Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Global
Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Global
AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

Global
Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Global
Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Global
Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com