Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pekerja Medis Rusia Perlihatkan Jenazah Korban Covid-19 Bertumpuk

Kompas.com - 27/10/2020, 19:42 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Daily Mail

NOVOKUZNETSK, KOMPAS.com - Seorang pekerja medis Rusia mengunggah video yang memperlihatkan tumpukan jenazah korban Covid-19 di rumah duka.

Dalam tayangan itu, awalnya si pria menunjukkan kamar mandi serta bagian yang dia sebut "ruangan bersih", sebelum memperlihatkan "bagian kotor".

"Mayat di mana-mana. Mayat. Mayat," kata dia di videonya, saat mengarahkan kameranya ke koridor dan ruang bedah untuk keperluan pemeriksaan post-mortem.

Baca juga: Sederet Kasus Warga Ditetapkan Tersangka akibat Tolak Pemakaman Jenazah Korban Corona

Si pekerja medis menunjukkan bagaimana jasad itu memenuhi koridor, di mana ada mayat yang tak dimasukkan kantong dan hanya tertutup selimut.

"Anda bahkan bisa tersandung dan jatuh. Saat ini, saya bisa dikatakan berjalan di atas kepala orang yang sudah mati," kata si petugas.

Kementerian kesehatan di Region Kemerovo kemudian membenarkan kejadian itu, sekaligus memberikan konfirmasi atas videonya.

Media lokal mengabarkan Oleg Evsa, kepala departemen setempat dipecat oleh Gubernur Kemerovo Sergey Tsivilev, yang juga menderita Covid-19.

Dalam rilis yang disampaikan pemerintah, terdapat kenaikan kasus positif corona dalam tiga pekan terakhir, dan berdampak pada jumlah korban meninggal.

"Dikarenakan terjadi penundaan dalam penyerahan jenazah, maka sekitar 50 mayat terpaksa disimpan di sana," jelas kementerian kesehatan Kemerovo.

Baca juga: Nekat Bawa Pulang Paksa Jenazah Covid-19 Bisa Didenda hingga Rp 7,5 Juta

Pemerintah setempat menerangkan banyak kerabat yang tidak bisa mengambil jenazah anggota keluarga mereka karena terinfeksi Covid-19.

Ruangan di rumah duka itu kini dipenuhi tumpukan jenazah korban Covid-19, dengan lokasinya di Novokuznetsk, sekitar 482 km dari perbatasan Kazakhstan.

Tayangan itu terjadi di tengah gelombang kedua virus corona yang melanda Rusia, di mana mereka mencatatkan 17.347 kasus baru pada Senin (26/10/2020).

Sebagaimana diberitakan Daily Mail, total kasus penularan virus bernama resmi SARS-Cov-2 itu sudah mencapai 1.531.224 orang.

Kremlin juga melaporkan 219 korban meninggal corona, di mana statistik harian itu merupakan yang terendah dalam satu pekan terakhir.

Baca juga: Peringatkan Warga yang Padati Pusat Perbelanjaan, 5 Peti Jenazah Corona Diarak Keliling Kota

Meski begitu, diduga mereka masih belum melaporkan kematian lain dengan jumlah kematian sebenarnya jauh lebih tinggi hingga tiga kali lipat.

Selain di Novokuznetsk, insiden karena virus corona terjadi di Rostov-on-Don, di mana 13 pasien meninggal karena persediaan oksigen habis di Rumah Sakit Nomor 20.

Dokter Artur Toporov menulis surat kepada Presiden Vladimir Putin, yang isinya mengungkapkan mereka sudah memohon didatangkan stok oksigen, tapi tak ada jawaban,

Toporov kemudian mengeklaim direktur rumah sakit langsung menyingkirkan barang bukti begitu detektif tiba guna melakukan penyelidikan.

Baca juga: Berhati Mulia, Kakek di Semarang Makamkan Ratusan Jenazah Covid-19 Tanpa Digaji

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com