Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Mampu Bayar Rp 2,4 Juta untuk Pemakaman, Jenazah Remaja 19 Tahun Dibiarkan di Garasi

Kompas.com - 19/10/2020, 15:41 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

TEHUACAN, KOMPAS.com - Jenazah seorang remaja 19 tahun di Meksiko dilaporkan dibiarkan di garasi, setelah keluarganya tak mampu membayar biaya pemakaman.

Mayat si remaja dilaporkan dibiarkan begitu saja di lantai, masih dikelilingi oleh bunga dan lilin, di mana peti mati dia disita.

Upacara pemakaman itu baru diselenggarakan setelah salah satu teman dari si remaja memutuskan melakukan penggalangan dana di media sosial.

Baca juga: Keliru Dinyatakan Meninggal, Kakek 74 Tahun Dimasukkan Peti Pendingin Jenazah

Insiden itu dikabarkan terjadi di Tehuacan, Negara Bagian Puebla, Meksiko, sebagaimana diberitakan Daily Mirror Minggu (18/10/2020).

Si remaja 19 tahun, yang tak disebutkan identitasnya, meninggal karena sebab alami, di mana pemakamannya menelan dana 3.500 peso (Rp 2,4 juta).

Media berbahasa Spanyol memberitakan, ketika keluarga anak itu tak bisa membayarnya, jasa pemakaman datang dan menyita peti mati.

Mereka kemudian mengeluarkan jenazah anak itu dan membiarkannya di lantai. Keluarga kemudian mencoba memberikan uang muka.

Mereka menyerahkan 900 peso (Rp 627.200). Namun ditolak oleh rumah duka dengan alasan mereka menginginkan pembayaran penuh.

Teman remaja itu kemudian mengunggah bantuan di Twitter. "Keluarga ini butuh bantuan agar bisa menghelat upacara pemakaman yang layak," kata dia.

Rekannya itu menjelaskan bahwa keluarga dari si anak 19 tahun tersebut miskin, sehingga mereka tak bisa membayar biata penguburan.

Teman anak itu kemudian meminta agar uang donasi tidak diserahkan ke pihak rumah duka. Melainkan langsung ke keluarga dengan menyertakan alamatnya.

Akhirnya, sumbangan pun mengalir sehingga mereka bisa membeli peti mati dan menghelat upacara pemakaman dengan layak terhadap anak itu.

Tak hanya itu. Pemerintah setempat dilaporkan juga membantu mencarikan lahan di mana jenazahnya bisa beristirahat untuk selamanya.

Baca juga: Berhati Mulia, Kakek di Semarang Makamkan Ratusan Jenazah Covid-19 Tanpa Digaji

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Turkiye Setop Perdagangan dengan Israel sampai Gencatan Senjata Permanen di Gaza

Turkiye Setop Perdagangan dengan Israel sampai Gencatan Senjata Permanen di Gaza

Global
Dirjen WHO: Rafah Diserang, Pertumpahan Darah Terjadi Lagi

Dirjen WHO: Rafah Diserang, Pertumpahan Darah Terjadi Lagi

Global
Cerita Dokter AS yang Tak Bisa Lupakan Kengerian di Gaza

Cerita Dokter AS yang Tak Bisa Lupakan Kengerian di Gaza

Global
Asal-usul Yakuza dan Bagaimana Nasibnya Kini?

Asal-usul Yakuza dan Bagaimana Nasibnya Kini?

Global
Hujan Lebat di Brasil Selatan Berakibat 39 Orang Tewas dan 68 Orang Masih Hilang

Hujan Lebat di Brasil Selatan Berakibat 39 Orang Tewas dan 68 Orang Masih Hilang

Global
Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: '150.000 Tentara Rusia Tewas' | Kremlin Kecam Komentar Macron

Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: "150.000 Tentara Rusia Tewas" | Kremlin Kecam Komentar Macron

Global
Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

Global
Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Global
Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Global
Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Global
Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Internasional
Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com