Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Embargo Senjata Iran Berakhir, Mampukah Teheran Menjatuhkan F-35?

Kompas.com - 26/10/2020, 14:07 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com – Mampukah Iran melawan jet tempur canggih dari Amerika Serikat (AS) seperti F-22 atau F-35? Kuncinya ada pada sistem pertahanan udara buatan Rusia, S-400.

The National Interest pada awal Oktober meyakini jika Rusia menjual S-400 kepada Iran, peluang Teheran menjatuhkan kedua jet tempur tersebut bisa meningkat.

Duta Besar Rusia untuk Iran, Levan Jagarian, mengatakan kepada surat kabar Iran bahwa negaranya kemungkinan besar akan menjual S-400 ke Iran, terlepas dari kekhawatiran AS.

"Kami tidak takut dengan ancaman AS dan kami akan memenuhi komitmen kami," kata Jagarian menurut Kantor Berita Tasnim Iran.

Baca juga: Turki Diancam Keras AS, Jika Terkonfirmasi Uji Coba Rudal S-400 Buatan Rusia

Sebelumnya, AS di bawah pemerintahan Presiden Donald Trump menarik diri dari kesepakatan nuklir Iran pada 2018.

Kesepakatan yang ditandatangani pada 2015 tersebut memfasilitasi penghapusan embargo senjata terhadap Iran pada Oktober 2020 jika Teheran tidak mengembangkan senjata nukilr.

Akhirnya, embargo senjata Iran resmi berakhir pada Oktober tahun ini dan Iran bisa membeli senjata dari luar negeri.

AS juga menjadi semakin khawatir kalau Iran juga dapat menjual senjata kepada sejumlah proksinya.

Baca juga: Rusia Berniat Jual Sistem Rudal S-400 ke Iran jika Embargo Senjata Berakhir

Pemerintahan Trump sebelumnya memperkirakan senjata yang dipasok Iran akan membanjiri Irak, Yaman, Lebanon, dan daerah lain di mana kelompok militan berafiliasi dengan senjata Teheran.

Jika Iran benar-benar akan mendatangkan S-400, kemampuan pertahanan Iran akan sangat bergantung pada sejauh mana pertahanan udara buatan Rusia tersebut telah ditingkatkan.

Varian S-400 paling modern menggunakan prosesor digital generasi baru, jaringan komputer, dan deteksi frekuensi radar.

Beberapa media Rusia mengklaim bahwa S-400 varian terbaru mampu menghancurkan pesawat tempur siluman generasi ke-5 dan pembom B-2.

Baca juga: Turki: Kami Tak Beli Sistem Rudal S-400 untuk Disimpan di Kotak

Apalagi, jika S-400 semakin ditingkatkan, kemungkinan akan semakin mempercepat pemrosesan oleh komputer sejauh mana mereka terhubung satu sama lain.

Jika kemampuan untuk “melacak” jet tempur pada kecepatan tinggi dan jarak yang lebih jauh meningkat, serta kemampuan integrasi jaringan informasi menjadi lebih cepat, maka jet tempur lawan bisa semakin rentan terhadap serangan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com