Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi di AS Dipecat Setelah Tembak Mati Remaja Kulit Hitam

Kompas.com - 25/10/2020, 06:16 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

WAUKEGAN, KOMPAS.com – Seorang petugas polisi di Waukegan, Illinois, Amerika Serikat (AS), dipecat karena menembak mati seorang remaja laki-laki kulit hitam.

Polisi yang tidak disebutkan namanya tersebut juga melukai pacar remaja tersebut yang juga berkulit hitam dan berusia 20 tahun.

Dilansir dari Reuters, Minggu (25/10/2020), insiden tersebut terjadi di sebuah lampu rambu lalu lintas pekan lalu.

Kepolisian Waukegan mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa petugas tersebut diberhentikan pada Jumat (23/10/2020) malam karena melakukan berbagai pelanggaran dan prosedur.

Baca juga: Patung Yesus Tunawisma Dikira Gelandangan Sungguhan, Warga Telepon Polisi

Sementara itu, kedua korban diidentifikasi namanya sebagai Marcellis Stinnette (19) sebagai korban tewas dan Tafarra Williams (20) sebagai korban luka.

Menurut Kepolisian Waukegan, petugas tersebut awalnya melakukan operasi pada Selasa (20/10/2020) malam ketika dia menembak pasangan itu di mobilnya.

Petugas tersebut melakukan hal itu karena mengaku mengkhawatirkan keselamatannya meski tidak ditemukan senjata api di mobil korban.

Stinnette dinyatakan meninggal, sementara Williams terluka di perut dan pergelangan tangan menurut Satrese Stallworth, kerabat Stinnette dan juru bicara keluarga.

Baca juga: Diduga Berbahan Kimia, Water Cannon Polisi Thailand Bikin Mata Perih

Departemen Kepolisian Waukegan mengatakan Williams sementara ini masih dirawat di rumah sakit.

Pengacar Williams, Ben Crump, mengatakan pihaknya tidak lagi mempercayai narasi polisi dalam kasus tersebut.

“Kami telah melihat berulang kali bahwa laporan 'resmi', ketika polisi membunuh orang kulit hitam, terlalu sering hilang atau salah menggambarkan detail," kata Crump dalam sebuah pernyataan.

Kementerian Kehakiman AS telah menyetujui untuk membantu Polisi Negara Bagian Illinois dalam penyelidikannya.

Baca juga: Digerebek Polisi, Senator Brasil Sembunyikan Uang di Antara Pantatnya

Merespons kebrutalan tersebut, antara 200 hingga 300 orang diperkirakan akan menggelar demonstrasi untuk menuntut keadilan bagi para korban.

Menurut seorang pengunjuk rasa, Clyde McLemore, aksi tersebut akan digelar di Lake County, sekitar 72 kilometer dari Chicago, pada Sabtu (24/10/2020).

Aksi protes menentang rasisme dan kebritalan polisi telah melanda seluruh AS selama enam bulan terakhir sejak kematian sejumlah warga kulit hitam di AS, terutama George Floyd.

Waukegan terletak sekitar 25 kilometer di selatan Kenosha, Wisconsin, AS.

Baca juga: Demo Pemilu Belarus Makin Ricuh, Polisi Ancam Tembak Demonstran

Di Kenosha sendiri juga sempat terjadi aksi kebrutalan polisi di mana seorang pria kulit hitam, Jacob Blake, ditembak di punggung beberapa kali oleh polisi pada 23 Agustus.

Hal itu memicu aksi demonstrasi besar untuk menuntut keadilan bagi pelaku dan korban.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Global
Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Global
Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Global
Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Internasional
Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Global
Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Internasional
Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Global
Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Internasional
Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Global
Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Global
Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Global
Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Global
Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com