Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demo Pemilu Belarus Makin Ricuh, Polisi Ancam Tembak Demonstran

Kompas.com - 13/10/2020, 07:43 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

MINSK, KOMPAS.com - Polisi Belarus pada Senin (12/10/2020) mengancam akan menembak para demonstran, seraya mengklaim bahwa demonstrasi oposisi terhadap Presiden Alexander Lukashenko semakin ricuh.

"Petugas penegak hukum dan pasukan internal tidak akan beranjak dari jalanan dan akan menggunakan peralatan pengendalian kerusuhan serta senjata mematikan jika perlu," kata Kementerian Dalam Negeri melalui Telegram yang dikutip AFP.

Demo pecah setelah Lukashenko mengklaim kemenangan dalam pemilu 9 Agustus melawan capres oposisi Svetlana Tikhanovskaya, yang mengklaim dirinyalah pemenang sebenarnya.

Baca juga: Ratusan Wanita Ditangkap dalam Demonstrasi Sparkly March di Belarus

Polisi sejauh ini mengaku hanya menggunakan peralatan pengendali massa seperti water cannon, peluru karet, dan granat setrum untuk membubarkan demonstran.

Pernyataan pada Senin yang mengutip deputi pertama Menteri Dalam Negeri Gennady Kazakevich itu, adalah kali pertama pihak berwenang secara eksplisit mengancam bakal memakai senjata api kepada para demonstran oposisi.

Sebelumnya pada Minggu (11/10/2020) polisi menggunakan water cannon dan granat kejut di Minsk, serta menahan lebih dari 700 orang di seantero Belarus, kata Kementerian Dalam Negeri.

Baca juga: Presiden Lukashenko: Jika Belarus Tumbang, Rusia Selanjutnya

Para Menteri Luar Negeri negara-negara Uni Eropa kemarin setuju menjatuhkan sanksi pada para sekutu Lukashenko.

Uni Eropa memberlakukan larangan perjalanan dan pembekuan aset ke 40 sekutu Lukashenko, karena mencurangi pemilu Agustus yang membuatnya kembali berkuasa, dan mengatur kekerasan terhadap protes massa.

Akan tetapi Uni Eropa tidak menghukum Lukashenko, dan berharap bisa membujuknya dalam dialog dengan oposisi untuk menyelesaikan krisis ini.

Baca juga: Presiden Belarus Bersumpah Tak Akan Tunduk pada Keinginan Pendemo

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Internasional
Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Global
Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Internasional
Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Global
Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah Sejak 1945

Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah Sejak 1945

Global
Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Global
Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Global
Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Global
Lebih dari 2.000 Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Ditangkap di Kampus-kampus AS

Lebih dari 2.000 Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Ditangkap di Kampus-kampus AS

Global
Pelapor Kasus Pelanggaran Boeing 737 Meninggal Mendadak

Pelapor Kasus Pelanggaran Boeing 737 Meninggal Mendadak

Global
[POPULER GLOBAL] Ratusan Ribu Ikan di Vietnam Mati Kekurangan Air | Hamas Minta Gencatan Senjata Permanen

[POPULER GLOBAL] Ratusan Ribu Ikan di Vietnam Mati Kekurangan Air | Hamas Minta Gencatan Senjata Permanen

Global
Polisi Tangkapi Para Demonstran Pro-Palestina di UCLA

Polisi Tangkapi Para Demonstran Pro-Palestina di UCLA

Global
Gelombang Panas Akibatkan Kematian Massal Ikan di Vietnam

Gelombang Panas Akibatkan Kematian Massal Ikan di Vietnam

Global
Kolombia Putuskan Hubungan dengan Israel Terkait Genosida Palestina

Kolombia Putuskan Hubungan dengan Israel Terkait Genosida Palestina

Global
Tol di China Tenggara Ambruk, 48 Orang Tewas

Tol di China Tenggara Ambruk, 48 Orang Tewas

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com